Original thread by Ahmad Husain Fahasbu (@husain_fahasbu)

Di desa-desa ada kebiasaan jika ada orang menyembelih sapi darahnya diambil kemudian dikukus untuk kemudian dikonsumsi sebagaimana daging yg lain. Tradisi yang salah ini berjalan lama sekali. padahal makanan tersebut bukan hanya haram tetapi juga membahayakan secara kesehatan.

Tiap tahun, di depan rumah saya orang-orang selalu menyembelih sapi untuk menyambut lebaran, termasuk pagi ini. Dan ternyata ada dua orang yg tadi masih mau mengambil darah. saya perhatikan dan saat mendekat saya segera melarang.

setelah beberapa saat, saya datangi rumahnya untuk diberi beberapa nasihat. Dan tak lupa saya beri ganti uang agar keduanya membeli daging saja. keduanya malu-malu untuk menerima uang tersebut.

Bukan banyak uang sih tetapi kalau cuma dilarang saja kok ya kasihan.

btw, di kampung saya muslim semua gak ada yg non muslim. dan konteks status ini buat yg muslim. adapun yg lain jika bisa makan marus/dede saya tak ikut campur. inilah yg namanya toleransi. menghargai dan membiarkan bukan semua hal dikomentari padahal bukan urusannya.

keterangan soal haramnya dan kenapa diharamkan silahkan baca di @nu_online ini.

https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/hukum-memakan-darah-yang-dimasak-atau-marus-uMUvY

ini tradisi lama tetapi makin ke sini makin sedikit yg makan. alhamdulillah. nah jikapun masih ada satu/dua orang, biasanya karena kebutuhan ekonomi. mereka ingin makan daging tapi gak punya banyak uang. dan untuk itu saya tunaikan kewajiban saya untuk memberi mereka uang. salam.

Tweet lawas soal toleransi.