Sedikit Bahasan Mengenai Kode Etik Profesi dan Media Sosial

  • Post author:
  • Post category:Pengetahuan
  • Reading time:5 mins read
Original thread by LBH – Lembaga Baku Hantam (@askDika)

Bahas Kode Etik Profesi dan Medsos (Dikit ?).

Kalau jadi lawyer, please ga usah koar-koar soal case yang lagi ditangani di media sosial. Semua tuh dibuktiin di muka sidang aja. Keperluan pers di media massa ya secukupnya aja. Kalau gini malah ngerugiin kepentingan klien.

Mantep banget ini jebakannya ? Sampe kiamat pun ga akan dijawab ?


Sedikit Bahasan Mengenai Kode Etik Profesi dan Media Sosial

— QRT https://twitter.com/catreonot/status/1609721536445050881

Yang kaya lawyer artis yang jadiin konsultasi gratis jadi konten media sosial juga sebenernya ga bener. Muka kliennya diumbar, detail case-nya disebar. Harusnya tiap orang yang datang konsul udah otomatis jadi klien dan rahasianya dijaga baik-baik sama klien sesuai kode etik.


Kalau ada yang bilang gapapa, ya ganti aja profesi lawyer sama profesi dokter atau psikolog. Elok ga ada muka, identitas dan permasalahan yang harusnya rahasia, diumbar ke publik? Dokter ngerekam pasien konsultasi terus di-upload, misalnya.

Ngomong-ngomong soal etik,


Sebenernya setiap konsultasi/jasa profesional dilarang dilakukan secara anonim. Jadi akun-akun anonim harusnya ga boleh bikin berita, jadi narsum, ngadain konsultasi atau jasa profesional lain. Kenapa?

Karena sulit dipertanggungjawabkan jika timbul kerugian dari hal2 tersebut.


Belum tentu akun anonim tersebut punya kualifikasi atau kompetensi buat ngasih opini, konsultasi atau jasa profesional lainnya. Ini bisa merugikan pengguna jasa jika terjadi suatu kesalahan atau kesesatan.

Terutama dalam meminta pertanggungjawaban.


Kalau lihat artikel berita (kaya Kompas/HukumOnline), setiap artikel ada penulis & editornya siapa.
Konsultasi kesehatan/psikologi lewat aplikasi juga kita bisa tahu dokter/psikolognya siapa, nomor praktik/keanggotaannya berapa.

Jadi hindari konsultasi/pakai jasa akun anonim.


Ya sekadar share meme, berita dari sumber lain atau ghibah soal isu di bidang masing-masing gapapa lah~

Baca Juga  Ide Jalan-jalan Jabodetabek, Edisi Sentul

Tapi kalau sampai buka konsultasi atau jasa profesional lainnya tanpa mengungkap identitas atau melakukannya dengan ga memperhatikan kerahasiaan, tolong dihindari.


Nempelin thread lama karena berhubungan.

Dear Twitter,

Tolong jangan pernah konsultasi psikologi/hukum sama selebgram/selebtweet dan sejenisnya buat dijadiin acuan, yg latar belakangnya ga jelas profesi apa.

Karena apa? Dia ga terikat kode etik dan most of the time statement/advice-nya sulit dipertanggungjawabkan.


— QRT https://twitter.com/askDika/status/1277959719429091330?t=JCRXDtnkipdqNLkyTxfYew&s=19

Oops! “Dijaga sama lawyer (advokat)”

Yang kaya lawyer artis yang jadiin konsultasi gratis jadi konten media sosial juga sebenernya ga bener. Muka kliennya diumbar, detail case-nya disebar. Harusnya tiap orang yang datang konsul udah otomatis jadi klien dan rahasianya dijaga baik-baik sama klien sesuai kode etik.


— QRT https://twitter.com/askDika/status/1609874023323951104?t=8knxi9FP4ZDd6MVvZijG8Q&s=19

Contoh akun anon yang kece: @txtfrombrand.

Isinya cuma post memes, share berita atau isu lalu lempar opini ke warganet, ghibah/ketawa-ketiwi.

Akun anon bikin space/webinar dgn ngundang narsum yg kredibel juga oke banget. Pokoknya selama ga kasih jasa profesional scr anonim:??


“Kadang lawyer kaya PR team.” Yep & Yep buat dua statement @jenaisaints ini.

Sebenarnya bukannya lawyer/advokat ga boleh menggunakan atau muncul di media massa/sosial, ya. Tapi semuanya harus balik lagi ke: kepentingan klien. Jadi semua hal harus…

Attorney-client privilege di indonesia kadang tipis banget


— QRT https://twitter.com/jenaisaints/status/1609889114559754241?t=_GrRd3KIih6uDr6hcxTuGQ&s=19

… dikomunikasikan dan dapat persetujuan klien.

Jadi lawyer/advokat kalau mau tampil di media massa/sosial jangan buat cari panggung/popularitas pribadi dengan menunggangi case-nya, tapi harus demi kepentingan klien (bagian dari strategi).

Kalau mau, ya setiap…


… artikel, pernyataan di depan pers, tweet/caption post di media sosial harus dibaca sama klien dan dapat approval-nya.

Baca Juga  Beberapa Cerpen Indonesia Yang Paling Berkesan - Bagian 3

Di luar itu, ya sebaiknya pakai media massa/sosial buat selayaknya aja (pamer skill fotografi, cerita, kasih ilmu gratis/bikin artikel, networking, dll.)


Jiaaakkh~ si ngatur dan si berani ngomentarin jebolan KPK.

Ini mah biar bagiannya @mfatahilahakbar aja lah~

Leave a Reply