Original thread by Muhamad Gidry Abdurrazak (@gidry3)
Dari ribut2 soal @ridwankamil vs @Outstandjing kmrn, sebenernya ada 1 sisi yg bikin sy keingetan sama sebuah pertanyaan menarik:
“Mana yang harus diprioritaskan, kebijakan yang baik untuk masyarakat… atau kebijakan yang sesuai dengan keinginan masyarakat?”
Tentang APBN/APBD dalam membangun tempat ibadah sesuai aspirasi/urgensi/kebutuhan masyarakatnya masing2. Silakan dicermati dengan jernih. Hatur Nuhun.

— QRT https://twitter.com/ridwankamil/status/1611029542415761410
Pertanyaan ini inspired dari pertanyaan salah satu temen di Kongres KM ITB dulu, dengan diksi dan konteks yang tentunya sesuai dengan situasi waktu itu. Tp soal apa detilnya lupa, kl gasalah soal Pemira.
(Jir, ternyata bnyk hikmah dr ngongres ya walo suka molor kl agenda wkwk)
Tiba2 memori ini ke-recall sblm ku pen ikutan ngeributin #sugantehpinter, yang berujung ku nda jadi ikut2an.
“Ngeributin” disini mksdny ga ikut2an both ngefanboy Kang Emil maupun “ngerujak” bareng wargatwit yg lain ya wkwk
Krn seandainya ku ditanya hal itu pun, ku jg gbs jawab.
Soalnya ku berandai2
Kalau sy jd seorang gubernur di suatu prov, dan setelah dilakukan studi + pengumpulan aspirasi masyarakat disimpulkan ada 2 opsi kebijakan yg dilematis:
Hal yang benar -> perbaikan public transport
Hal yang diinginkan masyarakat -> pembangunan masjid bagus
Seandainya dari 2 ini kita cm bisa memprioritaskan APBD ke salah satu, mana yg dipilih?
Kalo ini soal essay UAS PPKN SMA sih, jawaban yg nilainya fix gede pasti yang isinya normatif kek “saya akan menyeimbangkan keduany secara optimal dgn cara blablabla” wkwkwk
Jir @Outstandjing sbg Pihak Pertama sdh meretweet euy, Kang @ridwankamil sbg Pihak Kedua ga tertarik untuk meretweet ini jg gt Kang…?
Siapa tau ini mah Kang, lamun diretweet Kang Emil abdi #suganwehfamous
Wkwkwk canda2 ketang ???
Makan heula

Nah, sekarang mau dibawa kemana nih trit2an ini? Jujur bingung jg sih wk
Tapi pikiran w mirip sm blio ini.
Mksd w, most of kebijakan pemerintah punya both aspek “baik” and “sesuai keinginan masyarakat” dengan takarannya masing2.
Oleh krn itu mnrt w both sides punya salah,
@gidry3 @ridwankamil @Outstandjing Menarik, tapi bukanya “baik” dan “sesuai keinginan” juga sesuatu yg bias ya?
— QRT https://twitter.com/donkurome/status/1611042078787776513
Kesalahan Mas @Outstandjing mnrt w adalah secara g sadar menggambarkan kebijakan yang “sesuai keinginan masy” ini sebagai kebijakan “tidak baik”.
2 kalimat terakhir di twit inilah kuncinya
Wajar ada masy yg mikir “ini mksdny dia nuding pembangunan Al-Jabbar salah secara agama?”
Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jd amal jariyah.
Tapi kalau mesjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf.
Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk Mesjid!
Lihat 9:17-18 dan 9:107-108
— QRT https://twitter.com/outstandjing/status/1609538933184167936
Nah, lalu kesalahan Kang @ridwankamil apa?
Menurut saya, posting Kang Emil di IG secara ga sadar (husnuzon aj dulu) menggambarkan Mas @Outstandjing sebagai “musuh kebijakan yang diminta masyarakat”.
Kok gt? Bagi saya, kalimat ini lah yg paling menguatkan diantara yg lain:

Meskipun akang pake kata “jika”, kita semua liat sendiri hasilnya orang2 cuma liat kata2 “tidak suka masjid”-nya saja.
Padahal garis besar kritik yg dibawa Mas @Outstandjing adalah skala prioritas antara 2 kebijakan.
Terlalu jauh untuk bilang “tidak suka masjid” ?
Dan kl Akang blg “tukang kritik di ruang publik kok takut dikritik sama netizen?”
Minimal Akang jgn jd org yg “ngejorokin” blio buat dijelek2in netizen ath, Kang ? (meskipun aku yakin Akang g berniat gt)
Aplg kl liat DM2-ny, g mungkin Akang tega warga sendiri dikafir2in ??
Tp yaudahlah, isunya udh mau habis jg
Sy sih harapannya kl 22nya tdk menganggap omongan sy sebagai bahan koreksi soal kmrn, minimal entar2 jgn jatoh ke lubang ini lagi deh gt ?
Dah ah, molor dulu. Lupa bsk kudu bangun pagi.
Buat yg baca sampe sini, maap y akhirannya garing wk