Original thread by sp (@mrs_enci)
Mau cerita sedikit terkait pengembangan transportasi Bandung Raya yang di-kick off tadi pagi. Cc @ridwankamil
Sebuah utas. A ?
Secara garis besar masterplan dan pipeline transportasi Bandung Raya terdiri dari tiga moda besar, BRT, LRT, dan Cable Car. Hari ini kick off dilakukan sambil naik bis listrik untuk BRT alias Bus Rapid Transit.
BRT Bandung Raya ini merupakan pengembangan dari lima koridor BTS Kemenhub yang sekarang ada. Perencanaan dimulai dari tahun 2020 (masterplan), MoU kota kabupaten, provinsi, dan Kemenhub di tahun 2021. Di tahun 2021 juga Gubernur menugaskan BUMD untuk melakukan kajian operasional
Di tahun 2022 ini pemerintah berhasil securing loannya sebesar 1,5T. Dibantu oleh GIZ yang melakukan berbagai kajian salah satunya terkait angkot. In frame Pak Daud Joseph alias Pak JOS mantan Dirops Transjak memberikan penjelasan pada semua stakeholder termasuk Gubernur.

Di akhir taun 2022 ini pula, Kemenhub mulai melakukan lelang-lelang terkait pembangunan. Rencananya depo akan dibangun April 2023 (dua depo besar, Leuwipanjang dan Stasiun Bandung), jalur khusus alias dedicated line sekitar 20 km akan dibangun di pertengahan 2023.
Jalurnya mana aja? Jalur dedicated line akan membelah Bandung dari Timur ke Barat. Dari batas kota Bandung/Cimahi hingga Kiaracondong dan Jl. Jakarta.

Jalur ini akan dikonstruksi alias akan dibikin jalur khusus, jadi siap-siap tahun depan jalur ini akan (lebih) macet. Superrrr.
Uang loan yang 1,5T ini diperuntukan untuk konstruksi depo, konstruksi jalan, command center, pembangunan halte yang proper, sistem IT dan payment gateway. Urusan operasi dan BTS menjadi urusan provinsi dan lima kabupaten kota.
Sori abis batre ?
Reminder, Bandung Raya SUDAH memiliki transportasi publik ya. ?. Saat ini ada lima koridor menggunakan skema BTS dari Kemenhub. Skema ini tiga tahun, dari 2022-2025, dan tahun depan hingga tahun 2024 merupakan masa transisi dari lima koridor ke 17 koridor di 2025.
17 koridor di mana saja? Silakan diliat.


Tadinya mau 18 koridor, sayangnya Rancamanyar ternyata setelah dites, bahkan bis paling kecilpun nyangkut, jadilah 17 koridor cc @edwin_basuki hampuraaaa
@edwin_basuki BRT ini akan mengintegrasikan beberapa stasiun kereta yang ada di Bandung Raya, di antaranya stasiun Padalarang, Cimahi, stasiun Bandung, dan yang terbaru stasiun Tegalluar.
Kenapa prosesnya lama? Ya karena memang ternyata lama. Dimulai dari 2019, baru mulai jelas di 2022, pembangunanpun memakan waktu hampir setahun di 2023. Kenapa pembangunan lama? Karena bukan hanya depo dan jalur, tapi juga parkir, PKL, dan jalan harus diperbaiki.
Jalur di luar yang 17 koridor harapannya bisa dilayani oleh feeder angkot yang merupakan bagian dari skema penyelarasan angkot dengan skema BRT. Selain jadi feeder, angkot juga diskemakan bisa masuk ke skema operator BRT.
Untuk bis yang dipergunakan, sedang diujicobakan bis listrik yang sekarang sudah mengaspal di koridor Leuwipanjang-Dago dan tadi dicoba kang Emil. 100% buatan anak bangsa, dari PT Inka. Harapannya bauran bis listrik di dalam BRT akan cukup besar.
Foto-foto tadi pagi…




Keyword, pembangunan oleh Kemenhub 2023, ujicoba jalur baru 2024, live 17 koridor 2025. Lama ya? Kalau ga dimulai akan lebih lama lagi.
Secara paralel, di tahun 2023 juga pemerintah akan merencanakan pembiayaan BTS 2024 dan membuat BUMD transportasi seperti di Jakarta.
Ada pertanyaan?
Sambil menunggu pembangunan di tahun depan, jangan lupa bis dan angkot yang ada dinaikin yah.
Beberapa info menarik dari paparan tadi pagi, ternyata pengguna bis terbanyak di Bandung Raya adalah perempuan usia produktif. Yeay!! Pengguna kendaraan pribadi di Bandung Raya saat ini sekitar 86%, harapannya di 2025 bisa turun ke 70%-an.
Integrasi BRT dengan kereta Bandung Raya.

Pipeline lanjutan setelah BRT adalah (ahem) LRT. Setelah dibully karena dianggap cuma bisa bikin maket, padahal pake skema obligasi daearah ditolak, PPP dibatalkan, akhirnya Jawa Barat melihat bahwa cara terbaik adalah…minta duit ke pusat ?. Kajian sudah dilakukan di 2020.
World Bank sudah menyatakan ketertarikan memberikan hibah menggunakan model yang sama dengan BRT, tapi memang untuk LRT masih butuh persiapan dan kajian lanjutan sebelum mulai clear seperti BRT.
Mau posting rencana koridor LRT tapi tar aja ya kl udah ada hilal.
Pipeline selanjutnya yang juga menjadi bagian dari masterplan Bandung Raya adalah Cable Car. Kang Emil masih berusaha push satu jalur ready di 2023 atau 2024 yg akan diintegrasikan dengan BRT.
Berita terkait BRT dari Badan Pengelola Cekungan Bandung yang merupakan pengampu program ini.
Pipeline lain yang juga sedang didorong tapi di luar Bandung Raya adalah fase 3 MRT Ujung Menteng-Cikarang yang sedang dalam fase kajian bekerja sama dengan PT MRT Jakarta.
Mudah-mudahan update kecil ini bisa mulai menepis pertanyaan terkait komitmen kang @ridwankamil terhadap transportasi publik di Jawa Barat, bukan hanya di Bandung Raya.
Komitmen ini juga bukan hanya merupakan komitmen Jawa Barat, tapi juga komitmen pemerintah pusat melalui Kemenhub dan komitmen semua kota kabupaten yang terlibat.
Untuk BRT sendiri, apa yang sudah dicapai juga merupakan hasil kolaborasi. Beberapa pihak yang membantu urusan di antaranya GIZ, SAPPK ITB, Damri, Blue Bird, Inka, dan ke depan pastinya akan lebih banyak lagi.
Demikian dan ayo naik kendaraan umum! Ini dua bis yang lewat di kompleks saya. Satu operator Blue Bird, satu lagi Damri.
