Original thread by antonius dyan (@antoniusdyan)
1. Obral! Surat Utang Eceran. Begitu judul @korantempo edisi 27 September 2022. Menarik sekali judulnya. Terbitnya juga pas dengan penerbitan ORI022 sehari sebelumnya. Jadi pingin cerita soal Surat Utang Eceran alias Surat Berharga Negara Ritel. Sebuah utas.

2. Surat Utang Eceran yang disebut Koran Tempo mengacu ke Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yaitu Surat Berharga Negara yang khusus ditujukan kepada individu Warga Negara Indonesia dan dijual dengan nominal mulai Rp1 juta.
3. SBN Ritel yang pertama kali diterbitkan adalah ORI001 pada tahun 2006. Sejak itu sampai dengan September 2022 sudah ada 57 seri SBN Ritel yang diterbitkan dengan total penerbitan Rp672,2 triliun. Total investor ada 1.433.630 dan total investor unik sebanyak 695.489 investor.
4. Kenapa menerbitkan SBN Ritel?

5. Sebelum ada SBN Ritel, investor individu yg ingin memiliki SBN di pasar perdana hrs beli melalui Dealer Utama (Bank dan Perusahaan Efek) melalui skema lelang tiap minggu atau di pasar sekunder melalui Dealer Utama juga atau broker. Selain itu nominal pembeliannya juga besar.
6. Penerbitan SBN Ritel pada awalnya blm dijual scr online. Investor kl mau beli SBN Ritel harus isi formulir pemesanan dan datang ke kantor cabang/booth Agen Penjual. Ada curhatan dari investor zaman offline, kalau yang dilayani bisa beli SBN Ritel hanya nasabah tertentu saja.
7. Melihat perkembangan era digital/online, pengguna internet yg ckp besar di Indonesia, & target market baru untuk anak muda yg lebih tech savy, maka sejak 2018, Pemerintah bekerja sama dengan Mitra Distribusi membuat sistem E-SBN agar investor dpt beli SBN Ritel secara online.
8. Kapan saja dan dimana saja selama ada jaringan internet dan selama masa penawaran, investor dapat membeli SBN Ritel ini. Seperti belanja di e-commerce. Mudah. Selain itu minimal pembeliannya juga terjangkau cukup Rp1 juta.
9. Terkait diksi ‘Obral’ o/ Tem po, sy cb ambil perspektif lain. Knp jmlh penerbitan SBN Ritel perlu ditingkatkan?
a. Pendalaman Pasar
b. Bagian dr literasi keuangan
c. Potensi dr jml pddk khususnya usia produktif Indonesia yg besar
d. Partisipasi warga negara dlm pembangunan
10.Bagaimana kedalaman pasar Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN?
Sumber: https://www.worldbank.org/en/publication/gfdr/data/global-financial-development-database

11. Kedalaman Pasar Keuangan Indonesia ambil dari tiga kategori di atas masih ketinggalan dari negara2 tetangga. Perlu kolaborasi seluruh pihak untuk memperdalam pasar keuangan. Dari Pemerintah, salah satunya dengan menyediakan instrumen ritel untuk perluasan basis investor.
12.Lalu bagaimana dengan potensinya? Mari kita cek total investor di pasar modal Indonesia per Agustus 2022 dari data @OfficialKSEI .

13. Melihat data pertumbuhan SID selama masa pandemi di pasar modal memang cukup signifikan. Dari 3 juta di 2020 menjadi 9 juta di 2022. Namun masih sangat besar potensi ke depan jika kita membandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia khususnya penduduk usia produktif.
14.Dari jumlah investor SBN malah belum menembus 1 juta investor. Perlu edukasi dan sosialisasi terus menerus dan mungkin menambah alokasi penerbitan untuk investor ritel ?
15.Hasil googling di https://mediaindonesia.com/humaniora/519175/jumlah-penduduk-indonesia-275-juta-jiwa-usia-produktif-capai-693#:~:text=KEMENTERIAN%20Dalam%20Negeri%20merilis%20data,KK)%20sebanyak%2088.929.047.
Jumlah usia produktif berjumlah 190 juta jiwa. Bayangkan 10% atau 20% jadi investor di pasar modal atau SBN ?
16.Saya belum nemu data dengan naiknya jumlah investor pasar modal apakah berdampak signifikan terhadap kapitalisasi pasar saham. Min @IDX_BEI ada info kah?
17.Balik ke SBN Ritel. Seiring kemudahan pembelian SBN Ritel tentu saja meningkatkan partisipasi investor individu. Selain itu ada peningkatan pembiayaan, upaya untuk pendalaman pasar keuangan dan literasi keuangan kepada masyarakat, porsi penerbitan SBN Ritel juga meningkat.

18.Tahun 2022 masih tersisa 2 penerbitan SBN Ritel yaitu ORI022 dan ST009.
19.Nyambung dengan Koran Tempo di atas, sekalian promosi yaa. Di bulan Oktober ini ada ORI022 lhoo. Ayo investasi sambil membangun negeri. Cek di http://www.kemenkeu.go.id/ori

20. Sebagai penutup, izin ya @korantempo edit cover-nya. Salam.
