Original thread by kumparanPLUS by kumparan (@kumparanplus)
MENIT KE MENIT TRAGEDI KANJURUHAN
[A THREAD]
#Specialreport

kumparan menemukan bahwa tragedi di Kanjuruhan berlangsung dalam 11 menit yang menentukan. Temuan ini didasarkan pada analisis metadata terhadap puluhan foto dan video yang merekam situasi di Stadion Kanjuruhan pada malam itu.
#Specialreport
Video dan foto tersebut diambil dari sumber pertama, yakni para penonton, suporter, saksi mata, dan media partner—termasuk Radio Chakra Bhuwana RCBFM Malang—yang berada di tempat kejadian dan mendokumentasikan langsung peristiwa itu.
#Specialreport
Inilah yang terjadi dalam 11 menit yang menentukan. Usai pertandingan berakhir pukul 21.58 WIB, para pemain dan ofisial Arema menampakkan gestur permohonan maaf kepada para penonton di tribun timur.
#Specialreport
Selanjutnya, pukul 22.03.29, seorang suporter berbaju hitam masuk ke lapangan. Ia terlihat ingin mendekat ke arah pemain, namun seorang steward (pengawas penonton) mencegatnya.
#Specialreport
Berikutnya dari arah tenggara, seorang suporter lain yang juga berbaju hitam dan bertopi ikut memasuki lapangan. Ia berhasil melewati adangan steward dan mengarah ke bek Arema, Sérgio Domingos Reis Silva.
#Specialreport
https://kumparan.com/kumparannews/investigasi-kumparan-11-menit-mencekam-di-kanjuruhan-1z0DXKkEUT0
Sang suporter bertopi tak cuma memeluk Sergio. Ia kemudian memeluk penjaga gawang, Adilson Maringá; seorang pemain pengganti berompi merah; gelandang bernomor punggung 8, Renshi Yamaguchi; dan striker Abel Camara. Setelahnya, ia beranjak pergi.
#Specialreport
Tak lama kemudian, suporter dari tribun timur dan tenggara berduyun-duyun turun ke lapangan. Mereka tampak dihalangi oleh sejumlah steward berompi hijau. Tetapi upaya mencegat mereka sia-sia. Suporter makin membanjir ke lapangan.
#Specialreport
Jarak antara pelukan pertama suporter ke pemain dengan bunyi letusan pertama ialah sekitar 5 menit 17 detik. Suasana malam di Stadion Kanjuruhan sontak mencekam. Letupan yang diduga gas air mata itu terdengar pertama kali pada pukul 22.08.59 WIB.
#Specialreport
Bagaimana detailnya? Simak dalam laporan video berikut ini.
#Specialreport
Adi, supoter Arema asal Desa Pakisaji, terjebak di lorong Pintu 13 Kanjuruhan. Saat ia baru tiba di sana, situasi belum terlalu padat. Namun, tak lama kemudian, ketika ia menoleh ke belakang, gelombang Aremania datang menderas menuju lorong Pintu 13.
#Specialreport
Adi pun berdesakan dengan para suporter yang baru datang di lorong Pintu 13. Selama 20 menit, ia mencoba bertahan sekuat tenaga. Ia melihat orang-orang berjatuhan dari tangga Pintu 13.
#Specialreport
“Di pintu, [orang-orang] sudah jadi mayat atau sekarat. Mayat-mayat itu menutup jalan orang yang mau keluar. Kalau tidak jadi mayat atau sekarat, ada yang kakinya terimpit. Jadi tetap enggak bisa keluar,” kata Adi.
#Specialreport
https://kumparan.com/kumparannews/tragedi-kanjuruhan-terkunci-di-pintu-besi-1z1QZK7wUrU
Pilu tak hanya dirasakan mereka yang selamat dari Kanjuruhan, tapi juga membekas untuk orang-orang yang ditinggalkan. Salah satunya Wiyono. Ia harus merelakan anaknya, Angger, yang tewas di stadion kebanggaan warga Malang.
#Specialreport
“Sebagai seorang bapak, saya merasa tak pantas. Saya belum cukup jadi bapak yang baik buat Angger,” ucap Wiyono.
https://kumparan.com/kumparannews/tragedi-kanjuruhan-kisah-mereka-yang-ditinggalkan-1z1QsvWt7yK
Lima hari pasca-insiden, Polri menetapkan 6 orang sebagai tersangka. Sejumlah pihak menuntut PSSI ikut bertanggung jawab.
#Specialreport
Ketua Tim Investigasi sekaligus Exco PSSI, Ahmad Riyadh, menjawab berbagai pertanyaan dari kumparan. Salah satunya: apakah PSSI bisa dimintai pertanggung jawaban atas insiden Kanjuruhan?
#Specialreport
“Enggak bisa, pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan sepak bola, ya, Panpel. Kalau [PSSI] ada kesalahan, [tunjukkan] pasal apa yang dilanggar,” kata Ahmad Riyadh.
#Specialreport
https://kumparan.com/kumparannews/ketua-tim-investigasi-pssi-kesalahan-dan-tanggung-jawab-di-panpel-bukan-pssi-1z1QkWddo4m
Simak lengkapnya dalam Special Report “Maut di Kanjuruhan” hanya di http://kumparanplus.com.
Special untuk pelanggan baru! kumparanPLUS membuka akses Special Report “Maut di Kanjuruhan” via free trial. Anda bisa membacanya GRATIS di http://langganan.kumparanplus.com.
Bagaimana menit demi menit menuju tragedi Kanjuruhan?
Simak investigasi kumparan dalam video berikut.