Mengapa Naiknya Suku Bunga Dapat Mengontrol Inflasi?

  • Post author:
  • Post category:Pengetahuan
  • Reading time:4 mins read
Original thread by Nath (@NathPribady)

Tingkat inflasi AS saat ini mencapai 8.6%, tertinggi semenjak 40 tahun terakhir. Agar dapat mengontrol inflasi tersebut, The Fed (bank sentral AS) menaikkan suku bunga.

Kenapa naiknya suku bunga dapat mengontrol inflasi dan apa dampaknya pada ekonomi dan hidup kita?

– a thread!


Naiknya suku bunga biasa akan berakibat pada menurunnya consumer confidence (ekspektasi kita sebagai konsumen terhadap pendapatan, ketersediaan pekerjaan, dan sebagainya).

Yap, kalau consumer confidence turun berarti akan semakin sedikit pekerjaan yang tersedia.


Semakin sedikit pekerjaan yang tersedia, konsumsi masyarakat akan berkurang, harga saham akan jatuh. Apabila tidak ada tindakan terhadap ini, ekonomi akan resesi.

Sebelum membahas lebih lanjut, kita bisa mulai dengan mendefinisikan apa itu suku bunga.


Misalnya kita pinjam uang ke bank Rp10.000.000, lalu kita mengembalikannya sebesar Rp11.000.000.

Lebih Rp1.000.000 ini adalah bunganya (berarti 10%).

Sebaliknya, ketika kita menabung di bank, kita juga akan mendapatkan bunga.


Bunga pinjaman dan bunga tabungan tiap bank itu berbeda-beda, tetapi semuanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dari bank sentral (The Fed di AS dan Bank Indonesia di Indonesia).


Bank sentral itu adalah banknya bank komersial (BCA, BRI, BNI, Mandiri, dll).

Kita pakai contoh, apabila Bank Central Asia (BCA) menaruh uang di bank sentral, BCA akan mendapatkan bunga (sama seperti kita menaruh uang di bank).


Kalau kita punya duit cash, bank seperti BCA juga punya yang dinamakan reserve.

Nah, biasanya kalau ada kelebihan reserve ini, bank akan simpan di bank sentral (daripada nganggur, bisa dapet bunga kan kalau disimpen di bank sentral).


Kalau bank sentral naikkin suku bunga, berarti BCA bakal dapat duit lebih banyak ketika mereka simpan reservenya di bank sentral daripada minjemin reserve itu ke masyarakat/perusahaan misalnya.

Baca Juga  Pahami Perbedaan "Air Mineral" Dan "Drinking Water"

Apa dampaknya bagi kita?


Ya kalau gitu, BCA juga bakal naikin bunga pinjaman ke masyarakat, berarti yang tadinya kita bayar Rp11.000.000, sekarang bayarnya Rp12.000.000.

Ini akan berdampak langsung bagi kita. Kalau kita mau KPR rumah dan bunganya naik, berarti kita akan lebih banyak hemat duit.


Ketika kita hemat-hemat duit, berarti bisnis-bisnis akan lebih hati-hati dalam menaikkan harga. Karena itu, inflasi dapat turun.

Kalau dilihat lagi, bisnis-bisnis pun bakal mikir banyak pas mau minjem duit ke bank karena bunganya semakin besar.


Biar survive, ya bisnis-bisnis ini bakal nurunin aktivitas ekonomi mereka (ga segencar saat suku bunga rendah dan bisa minjem duit buat ekspansi).

Aktivitas ekonomi turun, semakin sedikit lapangan pekerjaan yang terbuka, semakin rendah daya beli masyarakat.


Sama seperti contoh pertama, ketika daya beli rendah, bisnis banyak pikiran kalau mau naikkin harga, inflasi juga dapat turun.

Jadi sebenarnya, mudah ya buat kontrol inflasi? Naikkin suku bunga aja? Jawabannya: tidak.


Nanti kita bakal bahas di thread selanjutnya, kalau ada yang penasaran jawabannya sekarang bisa tonton video di bawah ini (belum ada terjemahan ke Indonesia) ✨


More precise and detailed

@NathPribady Ini penjelasan yang cukup ringkas dan bagus soal suku bunga dan dampaknya ke inflasi ?, cuma ada satu hal yang kurang akurat. Jadi ketika bank sentral “naikin” suku bunga yang sebenarnya ditargetkan naik itu suku bunga yang ditentukan dalam pasar uang e.g Fed Funds Rate


— QRT https://twitter.com/faris_sina/status/1539924934734262272?s=20&t=KTpPsURiknaPIrgqzM9c6g

Leave a Reply