Original thread by Zahwa Islami (@zahwaisl)
Bacaan menarik,
Pengalaman kita di masa kecil ternyata punya peran penting bagi kita yang sekarang memilih kriteria pasangan.
Kita cenderung akan memilih pasangan jangka panjang yang punya kemiripan sifat dengan orangtua kita.


Disinilah ilmu parenting diterapkan sebelum pernikahan. Kok bisa?
Dengan ilmu parenting, kita bisa membayangkan orang dengan kriteria seperti apa yang akan membesarkan anak-anak kita kelak.
Jadi, sudahkah kamu menyadari kriteria pasangan yang menemanimu memutus rantai trauma?
The part of “Ah udahlah jalanin aja” mungkin bisa menjawab kenapa beberapa di antara kita (selalu) jatuh ke cinta dengan permasalahan serupa.
Attracting partner yang berselingkuh, bersikap dingin, gaslighting manipulasi, tanpa mengevaluasi kriteria yang dibuat sendiri…
@zahwaisl Tidak kaget. Tapi peran ortu memang gede banget sama pertumbuhan anak.. tapi awareness soal ini jarang disorot. Beneran kayak “ah udahlah jalanin aja” padahal penting nih.
— QRT https://twitter.com/telordadawr/status/1609422619308355584
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0191886910002278
Mangga
Thiss, karena aku cewek dan deket banget sama Papa, sedikit banyak aku juga cari kriteria yang serupa.
Kriteria yang baik, dipilih. Yang kurang baik, dipahami. Manusia memang ndak ada yang sempurna, begitu juga dengan kita sendiri ?
@zahwaisl betuull sekaliiii, karna aku dket bget sma ibu. sdkit banyak aku cari pasangan yg sifatnya mendekati ibuku.
— QRT https://twitter.com/isipikiraaan/status/1609423330481958912
Manusia cenderung nyaman dalam suatu kebisaan, sehingga beberapa di antara kita juga butuh belajar ‘merasa aman’ dengan ‘kriteria baru’ dan orang yang sifatnya jauh dari orangtua sendiri.
Bismillah yang single & belum nikah nyusul menemukan unconditional lovenya ?
@zahwaisl Untung aku milih yang beda jauh sifatnya. Setidaknya, di beberapa hal aku enggak harus merasa terjebak berkali-kali karena seumur hidup tinggal dengan orang yang mirip sifatnya. ?
— QRT https://twitter.com/khairinadiar/status/1609424709292285955
Ya Allah, wish tahun 2023 salah satunya yaitu yang nulis & baca twit ini semoga selalu introspeksi, refleksi list kriteria, & dikeliling orang baik yang bisa ngasih validasi terhadap pilihan pasangan hidupnya.
Aamiin
“Gak setuju lah sama twit ini! Aku malah pengen punya pasangan yang beda jauh dari bapakku”
Yuk tingkatin keterampilan membacanya dulu sampai akhir, sebelum memberikan ketidaksetujuan. Ingat, salah satu tahap berproses adalah ‘menerima’ ?