Makna di Balik Pelukan dalam Film Teletubbies

Original thread by VOI.id (@voidotid)

Sebuah Utas :

Sebelum membahas kasus ini, kita mau sedikit membahas film serial anak-anak Teletubbies. Kenapa kita membahas hal tersebut, agar kita mengerti makna di balik pelukan dalam film Teletubbies.

Makna di Balik Pelukan dalam Film Teletubbies

Sebagai informasi, Teletubbies adalah sebuah acara televisi dari Inggris yang dikhususkan untuk penonton anak-anak usia prasekolah. Penciptnya adalah Anne Wood dan Andrew Davenport dari Ragdoll Productions.


Tayangan ini mengisahkan kehidupan empat makhluk berwarna-warni, Tinky Winky, Dipsy, Lala, dan Poo, yang dipanggil sebagai “Teletubbies” dan mereka sangat gemar “berpelukan”.


Jadi makna di balik berpelukan tersebut adalah simbol keeretan sebuah pertemanan, bahkan persaudaraan.


Kamis, 13 Juli lalu sebuah video berdurasi hampir satu menit beredar di media sosial yang membuat keluarga Brigadir J dan kuasa hukum-nya merasa ragu akan proses-proses penanganan bisa berjalan objektif.


Dalam video tersebut menampilkan pertemuan antara Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dengan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Mapolda Metro.

play-rounded-fill

Kalau menurut kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, yang membuat pihak keluarga ragu bukanlah pertemuannya, melainkan aksi pelukan kedua jenderal itu layaknya film anak “Teletubbies”.


Video itu menampilkan Fadil sempat memeluk Ferdy Sambo. Bahkan, sang Kadiv Propam Polri tersebut seperti menahan haru dan tangisan.


“Kita lihat itu kalian-kalian juga yang memposting bahwa Kadiv Propam main Teletubbies dengan Kapolda Metro Jaya itu peluk-pelukan sambil nangis-nangisan,” Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J.


Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membantah adanya intervensi dalam penanganan kasus tersebut, terutama terkait video yang beredar.



Fadil mengatakan bahwa pelukan tersebut hanya sebatas support pada adik saya, Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini.

Baca Juga  Sejarah RT/RW, Warisan Jepang Yang Masih Ada Di Indonesia

Tidak hanya Fadil saja, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo juga membantah adanya intervensi terkait kasus ini. Ia mengatakan, kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja.


Tetapi kenyataannya, setelah beberapa hari peristiwa itu terjadi, Polda Metro mendapat limpahan untuk mengusut penyidikan kasus ini.



Penangan insiden berdarah ini akhirnya secara resmi ditangani oleh Polda Metro Jaya pada Selasa, 19 Juli, yang sebelumnya ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan.


Ada yang menarik dari keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan pada, Selasa, 19 Juli.


Dedi mengatakan, karena di Polda Metro Jaya penyidik-penyidiknya “mungkin” lebih berpengalaman”.


Terdengar seperti ada keraguan dan tidak adanya ketegasan, bukan!


Alasan Dedi lainya adalah sarana dan prasarana yang dimiliki Polda Metro Jaya lebih lengkap sehingga dapat mengusut tuntas kasus ini dengan cepat


Baca artikel selengkapnya :

https://voi.id/berita/192122/pelukan-ferdy-sambo-dan-fadil-imran-ganggu-penyidikan-kematian-brigadir-j-di-polda-metro


https://voi.id/berita/192534/keluarga-brigadir-j-ragukan-pengusutan-kasus-di-polda-metro-pelukan-irjen-ferdy-sambo-dan-kapolda-metro-kaya-teletubbies


https://voi.id/berita/192100/penanganan-kasus-brigadir-j-ditarik-ke-polda-metro-polri-sebut-alasannya-karena-kualitas-penyidik

Leave a Reply