Original thread by ً (@AhlulQohwah)
SISI LAIN PERANG MELAWAN TEROR – KISAH UMAR PATEK
Upaya perang melawan terorisme yg dilakukan Densus 88 AT Polri mungkin blm berakhir, namun bukan berarti tanpa hasil.
Hisyam alias Umar Patek adalah salah satu contoh terbaik. (1)

Hisyam alias Umar Patek adalah napi teroris, Aktor besar di balik Bom Bali I dan Bom Natal 2002.
Rekam jejaknya tak diragukan. Anggota Jamaah Islamiyah paling berbahaya, ahli strategi, intelijen, sekaligus ideolog. Noordin M. Top adalah salah satu binaan terbaiknya. (2)

Kepalanya pernah dihargai 1 juta dolar, memang lebih murah drpd Dulmatin yang dihargai 10 juta dolar oleh Amerika. Namun nasibnya lbh beruntung krn Dulmatin tewas setelah kontak tembak lbh dr 1 jam dg Densus 88 tahun 2010 di Ciputat. (3)
Pada 2006 Umar Patek dikabarkan tewas di Filipina. Bbrp tahun menghilang, hingga intelijen Pakistan mencium keberadaannya di dekat Islamabad awal 2011.
Patek ditangkap polisi Pakistan Maret 2011 di Abbottabad, kota yg sama dg terbunuhnya Osamah bin Laden dua bulan kemudian. (4)
Setiba di Indonesia, Umar Patek disambut dg 6 dakwaan berlapis.
Diantaranya dugaan memasukan senjata api dari Filipina ke Indonesia. Dia juga terlibat pengadaan senjata yg digunakan pd pelatihan militer di Jalin Jantho, Aceh. (5)
Sbg salah satu aktor Bom Bali I, Patek juga didakwa dg sengaja dan terencana merampas nyawa orang lain. Aksi teror yg mengakibatkan tewasnya 192 orang. Bom diledakan di tiga lokasi, dekat Konsulat AS, Denpasar; di dlm Paddy’s Pub, di depan Sari Club, 12 Oktober 2002. (6)
Dlm satu kesempatan Umar Patek menyatakan, “Saya beruntung, polisi Pakistan menyerahkan saya kepada kepolisian Indonesia (Densus 88 AT Polri), jika tidak mungkin saya sudah mati entah dimana”. (7)
Menurut Patek, hanya di Indonesia penanganan terorisme msh sangat humanis, ditangkap dan dibina.
“jika di negara lain seperti Pakistan atau Afghanistan, selain pesantrennya juga ditutup, mungkin pemimpin dan santrinya sdh habis, dibunuh tanpa diadili”. (8)
Setiap upacara 17 Agustus di Lapas Kelas 1 Porong, Sidoarjo di mana ia menjalani masa hukuman, Umar Patek selalu menjadi petugas paskibra.
Hal yg sangat dibencinya dulu saat masih menjadi teroris. (9)
Umar Patek adalah contoh keberhasilan yg nyata, bahwa selain melalui upaya tegas represif, perang melawan teror juga patut diusahakan melalui upaya2 yg humanis. (10)

Hari ini kita patut berbangga, upaya humanis yg sama masih terus dilakukan oleh kawan2 Densus 88 AT Polri. (11)
~
