Kenapa Generasi Anak-anak Sekarang Banyak yang Manja?

Original thread by Philomena D. (@PhilCatDev)

Generasi kakek nenek saya ini wajar saja ‘tangguh’ karena melalui era Great Depression, di mana tidak ada pilihan lain selain bersusah payah, agar supaya keturunan mereka tidak perlu begitu lagi. Bukannya manja, sudah seharusnya begitu. Stick to cooking, chef.

The Greatest Generation (lahir tahun 1901-1927) mungkin akan menertawakan generasi muda sekarang kalau mereka masih hidup.

Alasannya? Cek: https://www.instagram.com/p/CfwfzFbvyhx/?igshid=YmMyMTA2M2Y=


Kenapa Generasi Anak-anak Sekarang Banyak yang Manja?

— QRT https://twitter.com/chefedwinlau/status/1545443167725813761

Mana menganggap remeh bunuh diri pula, bilang itu soal mental strength. Suicide rates veteran WW2 kecil karena mau tidak mau harus bertahan hidup. Sekarang kita paham yang namanya PTSD. Jaman dulu cuma disebut ‘stress’. Cuma karena ada namanya, bukan berarti mental tempe.


“Dikit-dikit “terluka” atau sakit hati. Sebentar-sebentar perlu “healing” atau menyerah sekaligus. Dan kalau dikritik, ngamuk.”

Generalisir sekali. Generasi sekarang melihat konflik politik & perang di mana2, aksi2 penembakan dan terorisme, belum juga ekonomi yang hancur.


Setidaknya, waktu era Great Depression, sehancur2nya ekonomi, sekitar zaman itu benar2 bisa mulai dari 0. Lah sekarang? Mencari kerja saja susah, mencari tempat tinggal susah. Tantangannya berbeda.


“Penyebabnya? Didikan orang tua yg “salah” + Perkembangan teknologi yg terlalu cepat + Humanisme yang berlebihan.”

Humanisme yang berlebihan itu opooo toh…salah kah memperlakukan anak2 sebagai manusia? Rasanya itu bukan ‘humanisme yang berlebihan’.


Jangan salah, saya sebagai kelahiran pasca kemerdekaan melihat banyak perbedaan didikan dan pola asuh generasi2 sekarang. Tapi menurut saya, marginnya lebih baik. Nutrisi lebih baik, kesehatan mental lebih baik. Jaman dulu, kita tidak ada pilihan. Sekarang ada pilihan.


Belum lagi kalo membahas orang Indonesia, seperti Papa saya yg kelahiran 1919. Beliau seumur hidup kenyang menelan masalah, tak pernah dibicarakan sampai sampai dia stroke. Masa mudanya disibukkan dengan mengurus kemerdekaan, istri dan anak di rumah terlantarkan.

Baca Juga  Sejatinya Jogja Itu Tidak Didesain Sebagai Kota Metropolitan

Pada kala itu ya itu yang beliau rasa benar. Sekarang? Tidak bisa begitu lagi. Semua berbeda. Kita semua tumbuh dan berkembang, agar generasi muda kita bisa hidup lebih sejahtera. Itu inti hidup kita, bukan malah julid dengan yang muda!

Leave a Reply