Original thread by LBH – Lembaga Baku Hantam (@askDika)

Mau bahas dikit soal penipuan via dating apps.

Gambar ini aku ambil dari sebuah thread. Contoh bagus buat mengingatkan kita untuk MENGENALI CIRI & MODUS biar ga jadi korban kejahatan (penipuan jangka panjang/pendek, kejahatan seksual, dll.)

---

I. PENIPUAN (Jangka Pendek)

Ciri-ciri modus kejahatan di gambar tadi keliatan banget: cepat & (mem)buru-buru. Korban “dibimbing” untuk ngikut. Dari situ kemudian berakting manja minta duit.

Di dating apps, yang kaya gini biasanya dah keliatan dr sejak profil.

---

Kalau dari profile gambarnya cewek cakep atau keliatan fancy, tapi:
1. Gambar pecah;
2. Typing jelek/alay/bahasa inggris berantakan.

Kemungkinan besar fake account dan bermaksud nipu.

Semua akun yang buru-buru kasih HP duluan sebelum ngobrol panjang & ada kecocokan, maka…

---

… kemungkinan besar mau nipu.

Perilakunya ketebak:
Dia ga mau tau kita siapa, tertarik apa, boro-boro hal-hal lain kaya bertukar meme, ngobrolin hobi dll. Intinya: dia ga punya waktu buat invest untuk tahu diri kita lebih lanjut atau cari kecocokan di antara kita dan dia.

---

Di thread tempat ngambil gambar, keliatankan tuh, si cewek ga tertarik bahas apa pun tentang si cowok kecuali umbar cerita sedih/simpati ga punya duit?

Ciri berikutnya kalau dah engage conversation:
Selain buru-buru buat kita nyerahin duit, ada ciri dia mentalin saran yang…

---

… masuk akal. Terakhir: ngata-ngatain. (Why this is so tipikal?? Udah miskin, nipu, kelakuan jelek pula ?)

Oh, jangan lupa. Ada iming-iming yang menjurus ke hal-hal intimate. Minta peluk, ngajak staycation, dll.

Unsur dan pattern ini nyaris sama di cerita mana pun.

---

Korbannya kebanyakan siapa? Lelaki sange dgn literasi digital/pendidikan rendah (jadi over confident krn ada cewek yg demen dia), ekonomi menengah ke bawah, atau low-self esteem. Pokoknya yg ga mikir ada yg mencurigakan dan percaya aja ni cewek bisa didapetin kl dah ngasih duit.

---

Bukan berarti yg cepet pindah ke wa = nipu, yah.

Gue sering dapet nomor HP dalam waktu sehari, tapi semua dimulai dari kita ngobrol dengan excitement yang sama (klop/nyaman/seru). Biasanya either salah satu dari kita nawarin setelah ngobrol di dating apps dirasa ga perlu lagi.

---

Jenis obrolannya tentu beda kelas daripada sekadar “pengen peluk”, “staycation, yuk!” “Sange, nih” atau semacamnya.

Obrolannya bisa absurd banget atau serius-santai. Bahkan kalau flirting pun ga yang literal kaya contoh di atas.

Ini pentingnya punya standard.

---

Gue pribadi biasanya ngasih standard buat filter:
1. Profile bagus atau at least meyakinkan (kualitas foto dan background);
2. Nyapa ga “hai” doang;
3. Obrolan seru/ngalir (ga gue doang yg effort)

Foto penting lho buat filter pertama. Misalnya: ada cewek/cowok profile-nya…

---

… suka bermewah-mewah. Pas chat pasti kita curiga dong kl dia ada kode-kode minta duit? Orang kaya punya 1000+ jalan buat ngatasin apa pun kesulitan (ekonomi) yg dialami. Berarti profil orangnya sama kelakuan ga sejalan = mau nipu. Skip.

Soal obrolan, udah jelas di atas2, ya.

---

Memang ada cewek-cewek yang sexually terbuka. Tapi gue selalu liat gimana dia mengekspresikan itu. Again: kelas.

Selera, kecerdasan, skill. Itu hal yang ga bisa dimiliki penipu. Kalau mau gampang: test aja bahasa inggrisnya. Hari gini gitu loh. ?

Last: GET CONTACT!

---

Ini apps ngebantu BUANGET. Kamu bisa cek orang2 nyimpen nama dia sebagai apa. Penipu banyak yg ga melek ini atau ga sempat utak-atik.

Kalau ga ada keterangan atau banyak yg disembunyiin atau ada notif dari GetContact kl user menolak info namanya diakses, segera masukin ????

---

II. PENIPUAN JANGKA PANJANG

Ada? Adaaaa!
Kenapa? Karena nominal yang diharapkan guedhe!
Ini biasanya yg kena cewek-cewek yg dah pasrah sama percintaannya, nih. (Atau self-esteem-nya rendah).

Penjahat yang ini mainin psikologis lebih jago karena dia main jangka panjang. Artinya?

---

Dia sabar.

Beda sama pattern Nipu Jangka Pendek tadi, di sini dia invest buat get to know you. Mulai dari ngertiin, manjain, ngehibur, dll. Bahkan, di beberapa kasus, dia invest duit dengan beli-beliin/transfer kamu dulu!

Terus? Apa yang dia incar: investasi/utang.

---

Yang tentu saja bodong.
Investasinya ya antara bodong atau skema ponzi. Utang ya dengan bilang tetiba ada masalah sama bisnis, dll.

Ciri paling kentara apa: most of the time kamu ga bisa nemuin dia atau malah ga bisa samsek! Jadi kamu cuma dikasih ilusi aja.

---

Kamu bahkan mungkin ga pernah video call sama si pelaku (di beberapa kasus, ada yg meyakinkan dgn mau VC atau ketemu).

Jangan salah. Meski kamu punya kecurigaan, ilusi yg timbul dari suara tuh bisa sangat menjerat. Also: kita semua jadi goblok kl udah pake perasaan. Be careful!

---

Di kasus nipu jangka panjang ini, GetContact bisa tetap dijadikan acuan buat deteksi dini redflag.

Selain itu: jangan lupa buat selalu minta nama lengkap buat google + media sosial.

Nah, nama dan media sosial ini nyambung nih ke kejahatan selanjutnya:

---

3. Kejahatan Seksual

Pernah ketemu kan laki-laki yang keliatannya perfect. Tajir, ganteng, (katanya) lulusan univ ternama, karakter oke banget. LHO TAPI KOK GA PUNYA SOSIAL MEDIA?? GA PUNYA INSTAGRAM?? HARI GINI??

Yes, kalau ada kesamaan dari semua hal dari dijadiin…

---

… kekasih gelap/selingkuhan:
1. Ga mau kasih nama lengkap
2. Ngaku ga punya sosial media

“Aku ga main socmed soalnya aku mau live myself to the fullest.”
“Kamu ngapain sih? Percaya aja sama aku. (Nama ga penting)”
“Kok kamu curiga sih sama aku? Aku jadi males.”
Padahal….

---

… kecurigaan kamu berdasar.

Biasanya modusnya juga dia udah search & block sosial media kamu. Jadi pas kamu cari ga ada. (Good things kita semua punya second account. Lol).

“Hehe. Aman. Dia punya sosial media meski circle-nya kecil.”
Oh, really?
Coba kamu cek:

---

Temen, post yg nge-tag dia, TANGGAL POSTINGAN.
Jangan-jangan itu akun lain yang dia buat khusus buat nipu cewek/cowok yang dia temuin di dating apps/online. ?

ADA YANG SENIAT ITU??? Ada dong~ Wow! Life is so tricky! Bahkan, ada yang dah nyiapin kebohongan yg dicampur facts.

---

Misal, bohong soal alamat rumah meski daerahnya sama. Tanggal lahir digeser-geser tipis. Angkatan lulus. Dll.

Anyway! Jangan lupa cek jari manis buat liat bekas cincin dan beda warna kulit (do it at first date!).

Dapet apa sih dr semua itu? Minimal: ngewe gratis/kekasih lain?.

---

IV. ORANG ASING
Dalam kejahatan yang melibatkan dating ini, korban orang asing tuh ga sedikit.

Modusnya gampang:

Kamu dihubungi orang asing di media sosial. Dibanjiri pujian, perhatian, dll. Beberapa memperlihatkan sisi religius karena orang Indo percaya bgt…

---

… bahwa religius = baik, tidak akan menipu, pasti benar. Apalagi, orang asing. Ya kan? Yang kemungkinan (pasanh profil) ganteng. Aksennya memukau.

Nah, setelah dapat trust kamu, dia akan:
1. Kombinasikan sama kejahatan I-III, atau
2. Minta kamu buat bantu dia masuk Indo!

---

Nah, dengan segala tipu daya cinta itu, akhirnya kita nurutin maunya dia buat masukin dia ke Indonesia (tentu ga jarang kita pula yang nanggung biaya dll.-nya).

Seandainya penipuannya dia ga berhenti sampai transfer duit tapi beneran datang ke Indo, maka modus selanjutnya…

---

… adalah ngajak jadi pacar, bahkan tinggal bareng.

Then what? Yes. Kita having seks, dia ngerekam, lalu black mail kita. Duitnya buat apa? Dia main cewek, mabuk-mabukan, atau narkobaan.

Wow. Brutal! Kebanyakan korban ga berani cari pertolongan. Kalau toh mereka cari…

---

… biasanya mereka ga lanjut krn malu & proses sulit.

So, ga ada nasihat yg lebih baik daripada yg Holmes kasih:
1. Observe, Watson!
2. The motional qualities are antagonistic to clear reasoning.
3. Crime is common, logic is rare.

Tetap berpikir jernih & logis meski bucin!

---

Semoga kita semua dijauhkan dari segala orang jahat yang ingin memanfaatkan perasaan, harapan, dan conta kasih kita dan didekatkan dengan jodoh yang terbaik.

Tetap yang terbaik: jangan lengah!

---

Oh, tips terakhir ini masih seputar jangan lengah.
Kalau kamu mikir bahwa karena kamu kaya, pendidikan tinggi, karir bagus, pinter, terus ga bakal kena tipu, maka kamu udah buka gerbang buat penipu masuk.

Orang-orang yang sharing ceritanya ke gue tentang ketipuan, justru…

---

… banyak yang dari lulusan univ terbaik, dpt beasiswa LPDP, karir cemerlang, status sosial tinggi/pejabat.

Justru golongan kaya gini yang kalau dah ketipuan, rentan/takut ngambil langkah karena malu. Jadi once again: Jangan. Pernah. Lengah.

---

Eh, meski ini keliatannya, “ah, ngewe doang” tapi ga boleh diremehin lho.

Dengan fakta bahwa ada ripu muslihat, maka kegiatan seksual yang tadinya berdasarkan consent, berubah jadi pemerkosaan. Bahkan kalau melibatkan pemberian uang/barang, maka…

---

… di sini juga ada unsur kerugian ekonomi dari penipuan.

Karena uang/barang tadi diberi dengan asumsi bahwa pelaku sebagai pacar/pasangan yang term & condition-nya udah jelas/jujur sehingga terjalin hubungan romantis (jadi pacar/nikah).

---

Thread ini juga ternyata nipu. Bilangnya bahas dikit, taunya puanjang!
Tapi terima kasih sudah baca sampai akhir! Semoga bermanfaat!

Kalau ada yang mau nambahin ciri/pattern/modus/tips, silakan banget, ya!

---

Please-lah… ?
Cara baca thread ini tuh bukan “wah, aku ada satu unsur ini! Apakah aku red flag/penipu? Bukan tuh!”

YA YG BILANG IYE SIAPAA?? Hahaha~ Gemesh. Makanya disinggung berulang kali: observe. Observe itu artinya mengamati sambil kumpulin data. Jadi ga cukup 1 element.

---

Seneng nih banyak yang akrhinya share pengalaman dan berbagi tips. Btw, ini pengalaman penipuan di dating apps dari @alifiaMD Sensei di Jepang.

---

Yes. Ini ada di salah satu case yang pernah diceritain ke aku. Sama juga invest-nya crypto/robot trading.

Jadi dia ternyata semacam pegawainya gitu. Cara nipunya emang dibimbing “macarin” virtual si korban.

---

Ini juga modus penipuan jangka pendek ya. Jadi modusnya dia ngajak staycation. Dia bilang nanti bayar patungan. Terus tahu-tahu bakal nagih biaya ini itu yang dia udah keluarin dan suruh cepet-cepet transfer (buka kamar, beli makanan, wine, dll.).

---

Ga masalah. Biar mereka putar otak.
Justru dengan kasih tahu dan identifikasi jenis-jenis kejahatan, kita semakin kenal ciri dan pola modus operandi. Jadinya makin waspada. Ada banyak kejahatan lain yang harus kita waspadai. Tapi kita bahas kapan-kapan.?