Original thread by kumparanPLUS by kumparan (@kumparanplus)
KEMATIAN BRIGADIR YOSUA: BUKAN BAKU TEMBAK BIASA.
[A THREAD]
#BrigadirYosua

Bunyi letupan terdengar pada Jumat sore (8/7) di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ketua RT setempat, Mayjen (Purn) Seno Sukarto, mendengarnya jelas. Mantan Asrena Kapolri itu tak menaruh curiga, sebab petasan kerap dinyalakan anak-anak jelang Idul Adha.
#BrigadirYosua
Nyatanya bunyi itu bukan berasal dari petasan, melainkan dari letupan pistol di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Tiga hari kemudian Humas Polri baru menyatakan: ada baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di sana.
#BrigadirYosua
Sehari setelahnya, Selasa (12/7), Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi menjelaskan kasus ini.
#BrigadirYosua
“Saksi R melihat Brigadir J menembak lebih dahulu ke arah Bharada E. Dari situ kami mendalami dan mendapati hasil pemeriksaan bahwa Brigadir J masuk ke kamar pribadi yang saat itu [di dalamnya] ada Ibu Kadiv Propam,” kata Budhi.
#BrigadirYosua
Berdasarkan keterangan polisi, ada 12 tembakan yang meletus di rumah itu. Tujuh tembakan Brigadir Yosua ke arah Bharada E meleset seluruhnya. Sementara lima peluru yang ditembakkan Bharada E, semuanya bersarang.
#BrigadirYosua
Menurut Budhi, luka pada kelingking Yosua berasal dari peluru yang menembus badan, sehingga dihitung sebagai dua luka dari satu peluru. Demikian pula peluru yang masuk ke lengan bagian dalam dan tembus ke badan, dihitung sebagai dua luka dari satu peluru.
#BrigadirYosua
Ayah korban, Samuel Hutabarat, menduga anaknya terlibat perkelahian, bukan hanya diberodong tembakan. Keluarga sempat memotret luka-luka di tubuh Yosua saat polisi tak ada di ruangan.
#BrigadirYosua
“Jari manis dan kelingking almarhum patah dan luka-luka. Di perut dan bawah ketiak juga ada lebam-lebam biru bekas penganiayaan. Pundaknya hancur dan masih mengeluarkan darah..” papar Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Yosua, sambil menunjukkan foto.
#BrigadirYosua
Sumber di kepolisian menyebut bahwa memang terjadi penganiayaan terhadap Yosua. Menurutnya, sejumlah barang bukti ditemukan di lokasi, termasuk alat yang digunakan untuk memotong jari Yosua.
#BrigadirYosua
“Barang bukti ditemukan, pakai semacam ini,” ujarnya sambil mengeluarkan alat pemotong cerutu atau cigar cutter yang tajam dari tasnya.
#BrigadirYosua
https://kumparan.com/kumparannews/kematian-brigadir-yosua-bukan-baku-tembak-biasa-1-1yUD8MVGKJj/2
Yosua mulai berkarier sebagai polisi, khususnya di satuan Brimob, sejak 2012. Ia kemudian mengikuti pendidikan di Pusdik Brimob Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur.
#BrigadirYosua
Setelah mengikuti pendidikan selama 7 bulan, Yosua ditugaskan di Mako Brimob Batalyon B Pelopor, Pamenang, Jambi. Selama bertugas di daerah rawan tersebut, menurut Samuel, Yosua dipercaya sebagai penembak jitu.
#BrigadirYosua
Usai dari Pamenang, Yosua ditarik ke Mako Brimob Polda Jambi. Bertugas sekitar 3,5 tahun di sana, Yosua mengabari keluarga diminta pergi ke Jakarta untuk ikut seleksi menjadi calon ajudan perwira tinggi Polri.
#BrigadirYosua
Setelah tiga bulan, Yosua kembali ke Jambi untuk mengurus berkas mutasi dari Polda Jambi ke Mabes Polri. Ia membawa kabar gembira telah diterima menjadi ajudan Ferdy Sambo.
#BrigadirYosua
Kepada keluarga, Yosua tak pernah bercerita apa pun mengenai kendala atau masalah saat menjadi ajudan Ferdy Sambo. Keluarga hanya mengetahui Yosua senang bekerja sebagai ajudan.
#BrigadirYosua
https://kumparan.com/kumparannews/akhir-getir-brigadir-yosua-di-duren-tiga-2-1yUCS4V7HFY
“Dia cerita di sana baik-baik, ibu-bapak [Ferdy Sambo dan Istri] sayang selaku atasan dengan bawahan. Semua teman-teman baik. Setahu kami di sana [Yosua] senang gitu lah,” jelas Samuel.
#BrigadirYosua
Cerita Yosua mengenai kebaikan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi membuat keluarganya kaget. Setelah 2,5 bekerja sebagai ajudan, Yosua justru meregang nyawa di rumah dinas sang jenderal.
#BrigadirYosua
Tim pengacara keluarga Yosua membeberkan deretan fakta janggal seputar kematian sang ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. kumparan juga ditunjukkan foto-foto luka di tubuh Yosua yang diduga diduga berasal dari penganiayaan.
#BrigadirYosua
“Kalau disiksa dulu—disayat matanya, dipukuli sampai babak belur bahunya, disayat leher dan kakinya—baru ditembak, berarti pelakunya psikopat,” ujar Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Yosua.
#BrigadirYosua
Simak selengkapnya di Special Report “Kematian Brigadir Yosua: Bukan Baku Tembak Biasa” hanya di http://kumparanplus.com
#BrigadirYosua