[quads id=1]
Original thread by Anzi (@anzitalxn)
Beberapa ibu abusif secara emosional, manipulatif terhadap anaknya lalu berteriak anaknya tidak mencintainya, seperti beberapa bapak yang memukuli, memaki anaknya lalu berteriak anaknya tidak menghormatinya.
Moms are saying anything just to manipulate the child into doing something or believing their theory. It’s scary. Tendesi beberapa ibu dengan manipulasi “kamu gak sayang ibu” atau “ibu lahirin kamu”, gimana sikap pasif agresif buat anak merasa kecil dan nyalahin diri sendiri.
Selepas SMA (2015-an) sa memutuskan kabur, dapat bantuan dari warganet Twitter, dapat suaka. Homeless, partner abusif jg lol, butuh bertahun2 rekonsiliasi. We’re on the good terms rn, tapi kadang msh ada pola yg dulu sama.
Ini tulisan publik pertama sa, persembahkan untuk ortu.




Tulisannya bisa dibaca di
https://www.qureta.com/post/ketika-masyarakat-membesarkan-hitler bagaimana lembaga keluarga nuklir berperan dalam membentuk mentalitas anak hingga tumbuh kembangnya dalam masyarakat.
Aku pernah pendamping penyintas anak umur 26 tahun yang diperkosa adik ibunya dari kelas 5 SD.
Ibunya tau.
Penyintas juga mendapatkan kekerasan dari kakak ibunya. Jadi anak perempuan itu mengalami kekerasan emosional, fisik, hingga seksual. Ibunya benar tak berdaya menghadapi laki2 besar, tapi ibunya punya pilihan.
Anaknya mah bilang sayang ibunya. Saya udah gak ngerti lagi.
Cara ngasuh anak jadi andil bentuk karakter mereka pas dewasa. Anaknya mengutarakan malah makin dimarahi, padahal perasaan mereka valid.
Begitu dewasa, anak kebiasaan supresi perasaan mereka (marah, sedih), secara ga sadar jadi “bom waktu.” Kalo udah gitu jadi ‘siklus setan’.
‘Oversharing’ itu salah satu tanda kalau saat kecil tidak didengar ortunya, jadi kalau ada yang cerita masalah hidupnya dengerin aja dulu, gak usah dibandingin.
Sama aku udah banyak bawa luka sepanjang hidup, aku cerita yah karena aku mau cerita. Capek ?
My dad used to beat me, he told me not to cry. My teachers slapped, my ex beat me, I was harassed, they told me to shut up. When I wanted to talk about the survivors, they also told me to shut up. I’ve been keeping my mouth shut for a long time, I’ll talk about it if I want to. https://twitter.com/YesVirginia_/status/1471995435451654147
— https://twitter.com/anzitalxn/status/1472608730571182080Jika kamu dewasa, kerap supresi perasaan dan tanpa sadar melampiaskan ke orang lain, atau kamu memiliki gangguan kecemasan dan gangguan emosional hingga menganggu aktivitas gak perlu takut cari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater! 😉
“Gue juga dulu digebukin dan gue berterima kasih karena itu.”
Iyaaa good for u. Aku juga ampe pincang pernah gak nangis wek, cuma pas gede sadar supresi perasaan ga baek. Ini sama kek orang2 ngomong “baru dicubit guru lapor lah gue…”
Kok ada yang bangga melihara kekerasan ?
Yang ikutan likes, RT, QRT kalian playing victim anak durhaka! Kalau kalian dipukulin itu artinya salah.
Ayo udah ngapain aja selain melakukan kudeta militer di umur enam tahun? Atau kalian pas SD ikutan demo buruh yah? Kalo gitu pantes dipukuli! ?
Contoh anak yang sering buat salah tapi giliran dimarahin malah playing victim https://twitter.com/anzitalxn/status/1474656699063566336
— https://twitter.com/RompiOrange/status/1474778404390010881TRIGGER WARNING // Explicit sexual violence, sexual assault, and abuse. Only 26 seconds with 45 rough sketches (drawings). I don’t know what to do while waiting for my painting to dry so yeah ??♀️ #AnziGambar