Original thread by @FebyIndirani
Ustaz kondang Yusuf Mansyur baru saja bilang di Metro TV, “Mohon maaf nih, kalau Anda miskin, coba cek, pasti Anda kurang ibadah.” Kasian banget kaum miskin di negara ini ya, sdh ditindas struktur disalahkan ustaz kaya raya pulak.
Kalau Rasulullah berusaha mewujudkan keadilan, Ustaz @Yusuf_Mansur malah jadi agen kapitalisme yg menyalahkan orang miskin melulu. Astaghfirullah. Pdhl org miskin kerap td bs keluar dr kemiskinan krn kebijakan2 dan sistem belum berpihak pd mereka.
Thn lalu tiap Sahur di Metro TV ada Ustaz Das’ad Latif yg kalau becanda seksis parah. Untung masih ada Ustaz Quraish Shuhab deh di tv ini.
Jd inget almarhumah mantan PRT di rmh, yg taat bgt, semua ibadah wajib dan sunnah dikerjakan. Keinginannya cm 1 pengen bs haji, dan tiap thn manasik pdhl gak tau kapan berangkat :(.
Smp beliau wafat, cita2 berhaji gak kesampaian. Udah ibadah ssbaik2nya, sekuat tenaga, masih misktin tuh seumur hidup. Dan Ustaz Yusuf Mansyur enteng aja bilang “orang miskin itu krn kurang ibadah.”
Ustaz yg bagus di Indonesia itu banyak sekali. Wkt Kongres Ulama Perempuan di Cirebon 2017, aku takjub melihat banyak ulama perempuan dan laki2 yg memikat dan menawarkan perspektif yg lbh adil jender dan kelas. Lha tp media spt Metro TV langganan Ustaz model Yusuf Mansyur.
Dg segala hormat pd hadis Rasulullah SAW, jg semua teman yg mengutipnya utk merespons twit ttg ceramah Ust Yusuf Mansyur di Metro TV, saya mengajak kita jg waspada dg ‘orang miskin msk surga duluan’ yg juga rentan ditafsir & disalahgunakan utk melanggengkan kemiskinan struktural.
Jika Rasulullah (dan beberapa sahabatnya) pilih hidup miskin, IMHO, karena beliau selalu mendahulukan kepentingan umatnya dan ingin beri teladan. Bukan krn melarang org utk hidup sejahtera dan kaya. Bukan memusuhi ‘duniawi.’
Dan itu sangat berbeda dg logika yg jg dianut sbg org, “Dunia ini milik org kafir. Biarkan mrk bersenang2 di dunia, liat balasan di akhirat. Kita biar miskin dunia, tp beroleh surga di akhirat.” NO, itu beda bgt. IMHO, Rasulullah tdk prnh menyuruh umatnya benci urusan dunia.
Logika ‘biarlah dunia bukan milik kita’ membuat banyak negara dg penduduk mayoritas Muslim tdk unggul dr sisi riset, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi. Sebab, guess what? Dunia bukan milik kita (baca :umat Muslim).
Pdhl perjuangan Islam yg dibawa Rasulullah SAW kan utk mencapai keadilan ya. Di mana? Ya di dunia ini dong. Krn di dunia ini kita bisa mengupayakan sistem yg lebih adil, negosiasi, rombak baru, negosiasi ulang. Apa gunanya berIslam kalau liat ketidakadilan terus diam aja?
Iya, akhirat penting. Tp gak juga jadi abaikan dunia. Jangan jdkan dalih ‘akhirat’ utk menunda bekerja juga lah. Sedikit2, udah nanti tunggu balasan di akhirat. Ya terus, di dunia ngapain? Surga-neraka itu, mulai aja sekarang, di dunia. Krn akhirat kan bukan di tangan kita.
Tapi, cara mjd kaya ala Ustaz Yusuf Mansyur yg diikuti cukup bnyk org, jg bahaya. Cara begini cenderung selfish. Pokoknya selamatkan diri &keluarga, kejar materi sebanyak2nya, spy bs sering2 haji/umroh dst. Semua cuma mikirin diri sendiri.Yg penting kerjain kewajiban individual.
Maka muncul deh fenomena org kaya spt First Travel (msh ingat kan, travel umroh/haji yg nipu). Seolah hijrah tp bermewah2 gak karuan+menghalalkan sgl cara. Ingat jg kan konon jwbn terdakwa korupsi M Nazaruddin pas ditanya hakim, kok pny uang bnyk sekali? “Ini titipan Allah.”
Trus dimana kesalahannya? IMHO, karena pengajaran agama (Islam) nya terlalu fokus ke kewajiban individual (fardhu ain) ketimbang kewajiban umat (fardhu kifayah). Terlalu fokus ke hubungan dg Tuhan (habluminallah) dibanding hubungan sesama manusia (habluminannas).
Kewajiban individu wajib dilakukan setiap org. Kewajiban umat (fardhu kifayah): kalau SATU/bbrp saja sudah menjalankannya, maka selamatlah seluruh umat Islam. Well, guess what? Kebnykan org berpikir, toh ada org lain yg menjalankannya…(baca cerita di gambar ya).
Dan ttg Habluminallah..nah krn Allah trmsk ranah iman, tdk bs kita indera dg pengalaman fisik kita (sbgm surga, neraka, pahala, dosa dll), maka hal ini rawan utk diklaim oleh sbgn org, yg bertindak paling tau kehendak Allah. Klaim dilakukan mulai dr politisi sampai ustaz.
Well, fenomena ‘mengklaim Allah’ (dan hal2 tak kasat mata lainnya) gak hny dilakukan di Indonesia, tp di negara2 lain jg. Gak hny di masa ini, kucuriga dr abad ke abad ada aja pihak2 yg ‘mengklaim Allah’.. lalu eh diwariskan ke generasi brkt, eh tau2 makin dianggap kebenaran deh
Ya terus gmn, kita kan gak bisa kendalikan siapapun ngomong apapun, trmsk ‘para ustaz’ itu. Kuncinya, IMHO jangan takut berpikir mandiri.Dlm Islam, berpikir mandiri bukan dosa. Jangan mau dibohongin pake ayat, eh?. Jangan serahkan semua keputusan, urusan, pilihan kita ke ‘ustaz’
Berani berpikir mandiri krn percaya Tuhan sdh menciptakan kita dg akal budi, krn percaya Tuhan akan memberikan ilham dan kasih tanpa pilih2, krn percaya Tuhan sangat dekat. Tuhan lebih dekat dg kita dibanding ‘Ustaz’ itu.