Original thread by Garis Tengah (@garistengah_id)
Sejak 2021 Inter Milan udah memenangkan 4 gelar, salah satunya adalah Supercoppa Italiana yang didapat semalam.
Sebelumnya, Inter sempat puasa trofi sejak 2011 yang diikuti rangkaian krisis. Namun ‘sultan’ asal Indonesia, Erick Thohir, muncul sebagai penyelamat.
Sebuah utas~

Sebelum masuk ke pembahasan, admin mau kasih tau juga nih produk yang bisa menyelamatkan kebingungan kalian yang pengen pake skincare tapi gatau mulai dari mana.
Everybody meet: Paket Basic dari Personafic.
Langsung aja kepoin ke sini:
https://tokopedia.link/PrDT0nr7qwb

Oke, sekarang kita masuk ya ke pembahasan.
Jadi, mas menteri ini dulu beli Inter di tahun 2013. Dia bisa meyakinkan Moratti, Pemilik Inter yang udah ‘berkuasa’ selama 20 tahun, buat menjual sebagian besar sahamnya.
Waktu itu, kondisi Inter lagi terpuruk.

Seberapa terpuruk? Kita lihat dari prestasinya. Mereka sukses jadi juara Italia lima musim beruntun (2006-2010). Tapi sejak 2011 sampai 2013, mereka tiba2gak dapet juara apapun.
Selain itu, valuasi Inter merosot tajam: dari 215 juta dollar AS sampe ‘cuma’ 151 juta dollar AS.

Jadilah, Erick masuk dengan ambisi buat menyelamatkan Inter.
Fokus utamanya selaku presiden klub adalah sektor finansial.
Buat memperbaiki jalannya bisnis, Erick membuat langkah yang masif. Beliau melakukan restrukturisasi manajemen dan merekrut orang-orang berkompeten.

Beberapa nama profesional yang direkrut adalah Eks bos Puma, mantan ahli bisnis MU, sampe legenda klub Javier Zanetti.
Erick juga memperluas pasar dari Inter ke kawasan Asia. Salah satu langkahnya adalah dengan rutin melakukan TC di Cina, salah satu pasar terbesar.

Simpati pertama yang diberikan Ultras Inter kepada Erick adalah ketika beliau membatalkan pertukaran Guarin, pemuda menjanjikan Inter, dengan Vucinic dari Juventus.
Sebelum dibatalkan, pertukaran pemain yang merugikan Inter itu hampir saja terjadi dan sempat menjadi kontroversi.


Momen tu menandakan kalau belum ada komunikasi yang baik antara Erick dan staff Inter. Maka dari itu, dari sana Erick belajar.
Demi menjalin komunikasi yang lebih baik dan sejalan dengan strateginya, ia memecat dirtek saat itu dan menggantikannya dengan Piero Ausilio.

Dengan fokus memperbaiki keuangan, tentu dana transfer yang dipunya Inter menjadi terbatas. Namun, Erick tetap ingin memperbaiki tim juga dari sisi teknis.
Beberapa upayanya adalah mendatangkan kembali Roberto Mancini, hingga berinvestasi di pemain.

Erick memadukan pemain yang sudah mapan untuk jangka pendek dengan pemain muda untuk jangka panjang.
Sayangnya, ada beberapa pemain muda yang tidak memenuhi ekspektasi seperti Dodo dan Yann M’vila.
Tapi, ada juga yang sukses dan menjadi pilar penting: D’Ambrosio dan Brozovic.




Pada 2016, kesuksesan perbaikan dari Erick terlihat. Inter Milan berhasil duduk di posisi keempat klasemen akhir dan itu merupakan yang terbaik dalam lima tahun.
Selain itu, majalah forbes merilis berita bahwa valuasi Inter berhasil meningkat sebesar 16%.

Erick juga berperan penting membantu Inter memasuki era baru bersama Suning Group.
Saat saham mayoritas sudah dipegang oleh Suning, Erick tetap dijadikan presiden klub sampai 2018. Setelah itu, posisi presiden klub dipegang oleh Steven Zhang.

Kepemilikan Inter di bawah Erick Thohir tidak hanya menandakannya sebagai sosok yang bisa memperbaiki klub itu secara ekonomi, namun juga menjadi sejarah di sepak bola Italia.
Kenapa? Karna selama beberapa dekade, klub-klub Italia hanya dimiliki oleh keluarga konglomerat saja.

Pada Oktober 2021, Erick Thohir datang lagi ke Italia. Saat itu, ia mendampingi Presiden RI untuk menghadiri KTT G20.
Di momen itu, beberapa suporter Inter menghampirinya ke Roma untuk menyapa hingga berfoto bersama.
“Erick menyelamatkan klubku” Kata salah satu diantara mereka.

Referensi
https://sempreinter.com/2018/10/29/what-place-will-erick-thohir-have-in-inters-history/
https://www.republika.co.id/berita/rokhjd472/erick-thohir-dan-kisah-juru-selamat-inter-milan
Foto:
Tempo
Detik
Goal
Kompas
Transfermrkt
Eurosports
DonnaPop
Sempreinter
Bolanet
Dailymail
Daniele Mari
Inter (twitter)
Juventus (web)
IDX Channel