Dukun Tersadis di Indonesia: Menelanjangi dan Bunuh 42 Wanita!

Original thread by Mitologue | Horror, Mitologi, Misteri (@mitologue)

“AKU MENELANJANGI DAN MEMBUNUH 42 WANITA LALU MEMINUM AIR LIUR MEREKA DEMI KESAKTIAN!!!”

A Thread.

@JeroPoint @mwv_mystic @IDN_Horor @SpesialHoror @cerita_setann @ceritaht @ceritaht @diosetta #jurnalistikhorror

Dukun Tersadis di Indonesia: Menelanjangi dan Bunuh 42 Wanita!

Di Indonesia, terdapat banyak keragaman Budaya, salah satu nya Ilmu mistis/ghaib. Dalam ilmu ini banyak sekali intrik dan kontroversi. Banyak Kasus kasus juga yang melibatkan Dunia perdukunan ini.


Salah satu yang menghebohkan di Indonesia adalah Kisah Seorang Dukun, Yaitu Dukun Ahmad Suradji atau AS. Dia Tega membunuh 42 wanita demi mendapatkan ilmu sakti yang dapat mengalahkan lawan dan sekaligus bisa mengobati.


Kasus yang menghebohkan ini terjadi pada tahun 1997. Kenapa bisa Dukun AS ini tega membunuh total 42 wanita dan menguburkan mereka di tengah kebun tebu?


Awalnya, pada saat malam hari, dukun AS ini bermimpi di datangi oleh Ayahnya (Jin yang menyerupai Ayahnya) Bahwa ia diwarisi ilmu sakti yang dapat menyembuhkan penyakit dan mengalahkan lawan nya.


Namun harga yang harus di bayar sangatlah mahal! Syarat akan kesaktian ini yaitu AS harus menumbal 72 nyawa Wanita, dan di salah satu syaratnya AS harus meminum air liur para korban nya.


Terbesit dalam benak AS, Tak ada salah nya mengorbankan sejumlah nyawa demi kebaikan yang lebih besar. Miris!.


Siapa Suradji itu? seorang pria tamatan SD. Tak ada kharisma dukun yang terpancar dari dirinya. Tubuh kurus tinggi. Siapa yang akan menduga bahwa dia pembunuh berdarah dingin berkedok dukun!


Lahir 10 Januari 1949 Suradji merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan J***n dan S****k. Ayah nya meninggal Saat AS berusia 7 Bulan.


Terlahir dengan nama Sarigin namun lebih dikenal dengan Nama Nasib Kelewang karena saat kecil AS pernah tercebur kedalam Sumur, Namun sayangnya dia selamat!


“Sejak itu dia saya panggil Nasib karena berhasil selamat,” ujar S****k saat diwawancarai Tabloid Nova pada 1998.
Sementara nama kelewang didapat karena dia sering mencuri lembu dan ke mana-mana membawa kelewang.


Sejak umur 12 tahun, kata S****k, Suradji keranjingan mempelajari ilmu perdukunan. Dia belajar dari buku-buku peninggalan mendiang bapaknya yang berprofesi sebagai dukun.


Nama Ahmad Suradji Ia dapati Ketika sudah menikah dengan Wanita asal Pekanbaru Bernama Tumini. Alasan Ia mengganti Nama berharap menjadi pribadi yang lebih baik dari Nama tersebut.


Pernikahan Suradji dengan Tumini dikaruniai 4 orang Anak yang mana semua nya adalah Laki laki. Karena ingin mempunyai Anak perempuan, Suradji meminta izin untuk menikah lagi kepada ibu-nya.


Awalnya Ibunya menyetujui pernikahan kedua tersebut. Namun hal yang diluar nalar, Suradji ingin menikahi Adik ipar nya sendiri! Yang merupakan adik dari Tumini. Bahkan bukan hanya satu, Tapi dia ingin menikahi kedua Adik Tumini! Yaitu Tuminah dan Ngatiyah.


Ibu nya pun menolak, jangankan dua, satu saja sudah tak diperbolehkan! Namun karena Ibu Suradji terus menentang, akhirnya dia di usir Oleh anak kandungnya sendiri! Tapi malah mengajak Dua iparnya tersebut tinggal satu atap. Satu kata, Bejat!

Baca Juga  Cerita Horor: Keluarga Korban Pesugihan, Part 2 Sang Ayah

Kasus nya mulai tercium Ketika ada salah satu korban nya yang berhasil melarikan diri. Sebut saja Namanya Yanti.


Saat itu Dukun AS sedang digandrungi oleh masyarakat. Entah karena sakti atau apa. Bahkan gelar Datuk pun tersemat di Dalam dirinya.


Tak sedikit orang yang mendatangi rumah Dukun AS untuk meminta pertolongan. Baik berobat karena sakit, pasang susuk, atau pellet untuk memikat lawan jenis!


Yanti pun tergoda dengan ‘kesaktian’ Dukun AS setelah bertemu dengan teman nya yang terlihat lebih cantik dan segar . Pada suatu hari Yanti bertemu dengan teman nya.


Sang teman bercerita bahwa ia lebih percaya diri setelah mendapat bantuan dari seorang Dukun ‘sakti’ yang Bernama Dukun Ahmad Suradji Atau AS. Yanti pun tergoda dan mendatangi Dukun AS.


Awalnya biasa saja layaknya berkonsultasi dengan kebanyakan dukun. Yanti dibacai mantra dan disuruh meminum air putih yang sudah diludahi Suradji. Untuk ritual selanjutnya, Yanti mesti bertemu Suradji lagi pada malam hari di perbatasan desa.


Tanpa curiga, Yanti pun menyetujui permintaan AS. Dalam pertemuan itu Yanti diajak ke sebuah ladang tebu di belakang rumah. Suasananya betul-betul sepi dan gelap.


“Ritual apa yang mesti dilakukan malam-malam begini,” tanya Yanti.


“Kalau mau ilmu yang sempurna, terlihat cantik, dan lancar rezeki, kamu mesti mengikuti ritual ini. Semua pasienku melakukannya. Jika tak percaya, tanyakan saja kepada mereka,” Alibi AS yang dapat meyakinkan Yanti. Yanti pun Hanya bisa Menurut pasrah.


Sampailah mereka ke temapt yang lebih lapang. Di situlah keanehan dimulai! AS ternyata sudah menyiapkan Karung dan Tikar kecil. AS pun meminta Yanti untuk melepaskan Seluruh pakaian nya.


Awalnya Yanti Ragu ragu, namun Kembali terbesit bayangan teman nya yang terlihat lebih cantik setelah mendapat bantuan dari AS akhirnya Yanti pun setuju melepaskan Pakaian nya.


Setelah Yanti melepaskan semua pakaian nya. Mulai lah AS merapalkan Mantra mantra. Selesai membaca mantra, AS mengeluarkan Sekop dan Alat untuk menggali lain nya dari dalam sekop. Lalu AS membuat sebuah lubang galian kecil.


“Agar ritualnya lebih sempurna, Kamu harus dikubur sebatas leher, ini Namanya Tapa Pendem! (bertapa dengan mengubur diri sendiri!)” Ucap AS untuk meyakinkan Yanti.


Namun disinilah Yanti mulai curiga. AS Kembali meyakinkan Yanti. Hingga ada suatu momen saat Yanti lengah, Tiba tiba AS membekap Yanti dengan kencang! Secara reflek Yanti melawan karena mengira dia akan diperkosa.


AS pun berhasil dijatuhkan kedalam lubang yang sebelumnya sudah dia siapkan untuk Yanti.


Yanti pun berlari sekencang kencang nya, tak menghiraukan rasa perih yang diakibatkan oleh gesekan batang batang tebu. Yanti kabur dengan Pakaian seadanya. Meski berhasil Kabur, Yanti tak menceritakan kasus ini karena menurut dirinya ini aib untuk diri sendiri


Kejahatan AS pun mulai tercium Ketika ada seorang pemuda menemukan sesesok mayat Wanita tanpa busana di ladang tebu pada tanggal 27 April 1997.


Lantas dusun yang awalnya aman damai menjadi heboh. Warga pun berbondong-bondong untuk melihat mayat tersebut. Lalu beberapa warga membongkar mayat tersebut.

Baca Juga  Cerita Horor: Hantu Rumah Bordeel

Suasana bertambah panas ketika muncul kabar seorang warga yang bernama Sri Kemala Dewi (21) sudah menghilang selama tiga hari. Mereka takut mayat yang ditemukan tersebut adalah Dewi.


Tubuh kaku tersebut benarlah milik Wanita Bernama Dewi. Aparat kepolisian dari Mapolsek Sunggal langsung betindak cepat. Dimulai penyelidikan Kasus penemuan mayat tersebut.


Hasil penyelidikan ternyata Dewi sebelum menghilang, Dewi dikabarkan sempat bertengkar dengan Suaminya. Tumin. Bahkan dikabarkan mereka telah pisah ranjang!


Setelah mendengar hasil penyelidikan tersebut, orang tua Dewi yakin, Bahwa Tumin-lah pelakunya. Apakah memang benar Tumin lah pelakunya? Untuk keperluan penyelidikan, maka Suami Dewi itu di tahan Oleh Polisi.


Namun tak mau terburu Nafsu, Polisi belum menetap Tumin sebagai tersangka.


Ternyata Sebelum kasus Dewi muncul, pernah ada kasus serupa! Namun pada saat itu kasus dihentikan karena kekurangan Bukti.


Secercah Harapan pun muncul! Akhirnya polisi menemukan keterangan lebih lanjut tentang menghilangnya Dewi. Seorang warga kampung Bernama Andreas mengaku bahwa pada hari terakhir Dewi terlihat, ia pernah mengantarkan Dewi ke rumah Dukun AS untuk berkonsultasi.


Polisi lalu menindak lanjuti keterangan tersebut. Akhirnya Polisi mendatangi kediaman AS yang sering dipanggil datuk tersebut. Akhirnya AS mengakui bahwa Dewi pernah mendatangi kediaman nya, namun selepas Magrib Dewi pulang ke rumahnya sendiri.


Namun sayangnya penyelidikan harus terhenti karena kurang nya bukti. Namun Polisi tak ingin menyerah begitu saja apalagi ada beberapa perkembangan daripada kasus kasus sebelumnya.


Mereka mendalami sejumlah laporan orang hilang beberapa tahun terakhir. Ternyata dari sekian banyak laporan orang hilang yang dilaporkan, terdapat satu benang merah!


Kebanyak dari mereka adalah pasien AS. Atas hasil pengembangan dan informasi Tambahan tersebut, Polisi menggeledah Rumah Sang Dukun. Dan hasilnya, Disana di temukan sejumlah pakaian dan perhiasan Wanita, Salah satunya milik Dewi! AS dan ketiga istri nya pun ditangkap!


Proses Intrigasi pun dimulai! Setelah proses yang Panjang akhirnya keluar pengakuan dari Mulut AS, ia mengaku membunuh Dewi. Polisi terus mendesak AS agar mengakui semua kejahatannya.


Awalnya AS mengaku telah membunuh 16 Wanita hingga akhirnya mengaku telah membunuh 42 Wanita!


Para penyelidik terperangah. Mereka bertanya untuk apa membunuh wanita sebanyak itu. Di hadapan penyelidik Suradji bercerita bahwa perbuatan itu dilakoninya demi mendapatkan ilmu sakti.


Bisikan gaib yang diterimanya lewat mimpi memerintahkannya untuk membunuh 72 wanita plus meminum air liurnya. Pembunuhan berantai ini dilakukan dari 1986 hingga 1997.


Dalam melakukan aksi biadabnya itu Suradji dibantu oleh istrinya. Namun tidak semua istri ikut membantu. Hanya istri tertua saja yang ikut yakni Tumini.


Berdasarkan pengakuan itu, dua istri Suradji yakni Tuminah dan Ngatiyah diperbolehkan pulang. Sementara Tumini mengikuti jejak suaminya, mendekam di tahanan.


Membantah tuduhan Suradji disidangkan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam (Sumut) pada 22 Desember 1997. Saking hebohnya kasus Dukun AS, Masyarakat berbondong-bondong menonton jalannya sidang.


Saking banyaknya pengunjung, pihak Pemda Deli Serdang sampai menyiapkan tenda besar serta 4 televisi monitor bagi pengunjung yang tak kebagian tempat duduk di dalam sidang.

Baca Juga  25 Kompilasi Video Dan Foto Hantu Yang Beredar Di Internet

Polisi juga menyiapkan 4 peleton untuk mengamankan jalannya sidang. Menurut Kadispen Polda Sumut, Letkol Drs. Amrin Karim pihaknya juga menyiapkan petugas dengan pakaian preman untuk berjaga-jaga jika ada masyarakat yang emosi pada AS. Untunglah kekhawatiran itu tak terjadi.


Dalam persidangan tersebut, Suradji menolak laporan BAP polisi. Dia membantah telah membunuh 42 wanita.


Pengakuan bahwa dirinya telah membunuh 42 wanita berdasarkan bisikan gaib mucul karena paksaan selama proses interogasi.


Hal sama juga diucapkan Tumini. Dia membantah tuduhan telah bersekutu dengan suaminya untuk melakukan pembunuhan berseri. Semua tuduhan yang dilontarkan di pengadilan dianggapnya sebagai kebohongan besar.


Persidangan pun berlangsung alot dan dilakukan maraton. Hingga pada persidangan 24 April 1998, majelis hakim yang diketuai Hakim Haogoaro Harefa, S.H. menjatuhkan putusannya.


“Kami majelis hakim memutuskan, saudara terdakwa dijatuhi hukuman mati!” Putusan ini langsung disambut gemuruh tepuk tangan pengunjung yang memadati ruang sidang.


AS tampak tenang mendengar vonis itu. Bahkan ia sempat melempar senyum saat kamera para wartawan menjepretnya.


“Saya minta banding,” ujar ayah 9 anak ini pelan, ketika ditanya hakim apa sikapnya terhadap putusan pengadilan. Sikap AS didukung penuh oleh ibunya. Menurut S****k, anaknya tidak bersalah.


“Saya tidak percaya. Yang aneh ‘kan, setelah sekian tahun kenapa baru terungkap sekarang. Kalau korban terakhir (Dewi), saya tidak tahu. Mungkin saja anak saya yang melakukannya,” kata S****k.


Upaya banding dilakukan Suradji. Namun pengajuan bandingnya ditolak Pengadilan Tinggi Sumut pada 27 Juni 1998. Demikian juga kasasi ke Mahkamah Agung ditolak pada 27 September 2000. MA kembali menolak PK AS pada 28 Mei 2003.


Sementara Tumini mendapat vonis hukuman seumur hidup. Ia dipaksa mendekam di Lapas Tanjung Gusta, Medan seumur hidupnya.


Selama menunggu pelaksanaan eksekusi hukuman mati, AS terlihat tenang dan sabar. Sehari-hari, dia memelihara ikan di kolam yang disediakan pihak LP Klas I Tanjung Gusta. AS juga mendapat bimbingan rohani khusus dan dikabarkan telah membuang semua ilmu kebatinannya.


AS mengaku sangat merindukan keluarganya. Ia ingin berkumpul dengan istri dan sembilan anak-anaknya, seperti sedia kala.


“Aku khawatir kalau mereka percaya atas semua tuduhan ini,” sebut AS seraya mengatakan dia sering dikunjungi anak dan istrinya.


Bagaimanapun AS tetap manusia. Ketika pada 2008 diberi kabar bahwa eksekusi hukuman mati akan segera dilaksanakan, dia resah dan gelisah.


“Meski belum mendapatkan pemberitahuan resmi tetapi Dukun AS (Suradji) telah mengetahui rencana eksekusi itu dari pemberitaan. Dia stres setelah mengetahuinya,” kata tim kuasa hukum Dukun AS, Muslim Muis seperti dilansir dari http://Antaranews.com.


Menjelang pelaksanaan hukuman, AS mengajukan permohonan terakhir ke pengadilan. Dia minta diberi kesempatan satu kali untuk bertemu dan bermesraan dengan istri tertuanya, Tumini.


Permintaan ini dikabulkan. Pada 10 Juli 2008 eksekusi hukuman mati dilakukan. Sekitar pukul 22.00, Suradji dihadapkan di depan 12 orang anggota regu tembak.


sumber :
https://www.batamnews.co.id/berita-36046-kisah-dukun-asal-sumut-telanjangi-dan-bunuh-42-wanita-untuk-kesaktian.html


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.suara.com%2Fnews%2F2018%2F08%2F12%2F213223%2Fkisah-dukun-suraji-demi-kesaktian-telanjangi-dan-bunuh-42-wanita%3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw0xSU8ZyuozEFS31Chwff5M&ust=1669040453235000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwiloPWr-rz7AhWPkNgFHTTPBRkQr4kDegUIARCqAQ


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fx%2Fdetail%2Fcrimestory%2F20211118%2FKisah-Pembunuh-Berantai-Dukun-Suradji%2F&psig=AOvVaw0xSU8ZyuozEFS31Chwff5M&ust=1669040453235000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCMDH-Mb6vPsCFQAAAAAdAAAAABAX


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fx%2Fdetail%2Fcrimestory%2F20211118%2FKisah-Pembunuh-Berantai-Dukun-Suradji%2F&psig=AOvVaw0xSU8ZyuozEFS31Chwff5M&ust=1669040453235000&source=images&cd=vfe&ved=2ahUKEwiloPWr-rz7AhWPkNgFHTTPBRkQr4kDegUIARCuAQ


Akhirnya kepake.

Leave a Reply