Cerita Horor: KKN Mistis di Desa Misteri (True Story)

  • Post author:
  • Post category:Cerita Horor
  • Reading time:13 mins read
Original thread by miftah (@Miptul)

PENGALAMAN HORROR : “KKN Mistis di Desa Misteri”

Based on True Story~
A Thread!

 

Cerita Horor: KKN Mistis di Desa Misteri (True Story)

Assalamualaikum fren sudah lama ya tidak jumpa, apakabar? semoga baik-baik aja ya, kita serem-sereman lagi sama cerita dari salah satu narasumber ku yang identitas dia dan kawan-kawannya dirahasiain, lokasi nya juga pake inisial aja yak, yuk mari cus


Pada tahun 2021 kemarin, kampus ku mengadakan program KKN di kota P dan kegiatan ini hanya berlansung selama satu bulan, dari bulan januari sampai februari, saat itu kelompok kami terbagi menjadi beberapa pos, kebetulan di pos yang aku tempati terdiri dari tiga prodi mahasiswa


yaitu prodi Penjaskes, PBI, dan PGSD. Total semua pos ada 4 yang setiap pos-nya memiliki jarak yang lumayan jauh, karena setiap pos beda desa.
Setiap pos terdiri dari 12-14 orang, namun saat itu pos-ku hanya terdiri dari 12 orang.


Sebelum memulai KKN, kami survey ke tempat pos yang akan kami huni saat KKN. Tiba saatnya di hari pertama kami KKN, kami semua berkumpul di pos dan berdiskusi tentang apa saja yang akan kami jalani selama KKN di desa A, saat itu kami membahas proker dan membagi jadwal piket di-


setiap harinya, pos yang kami tempati adalah rumah kosong yang cukup lama tidak dihuni oleh pemiliknya karena sudah meninggal, mungkin hanya beberapa kali dipakai oleh pihak kelurga pemilik rumah untuk keperluan penting.


Rumah ini memiliki 3 kamar yang cukup luas, 2 kamar berada di depan dan 1 kamar di belakang, dapurnya berada disamping kamar perempuan, ruang tengahnya juga cukup luas untuk tempat kami berdiskusi, saat aku melihat di kamar belakang, jujur ada perasaaan yang tidak enak


tetapi waktu itu tidak terlalu saya pikirkan.

Hari pertama KKN kami melakukan aktivitas seperti biasa, layaknya mahasiswa KKN yang mengabdi kepada masyarakat, membuat rencana proker dan kami pun dibantu oleh masyarakat disana. Saat itu kami berunding untuk membagi tugas


masing-masing, kebetulan di kelompok kami banyak mahasiswa yang sudah berkeluarga, otomatis tidak bisa menginap di pos setiap harinya, hanya bisa datang saat hari sabtu dan minggu saja, dari 12 orang ini yang tinggal di pos hanya 8 orang termasuk aku, panggil saja aku Amel,


dan temanku Meli, Lala, Aisyah dan Mala, untuk laki-laki ada Abdul, Rozak dan Indra, sedangkan yang tidak tinggal di pos adalah Nita, Mei, Redi, dan Bela. Setiap hari kami membantu mengajar di SMP dan SD setempat. Kami juga membantu apabila ada kegiatan warga di desa itu.


Beberapa hari setelah tinggal di rumah itu, aku merasakan hal aneh, seperti ada orang lain selain kami yang sedang mengawasi, masih teringat saat itu kami baru tiba di pos setelah seharian berkegiatan, rasa lelah membuatku ingin segera beristirahat,


Abdul, Rozak dan Indra sudah tertidur di ruang tengah, sedangkan yang perempuan sudah berada di kamar untuk istirahat, lampu ruang tengah selalu di matikan, di tengah malam aku terbangun dan siap-siap untuk melaksanakan sholat tahajud,

Baca Juga  Anak Ingin Ibunya Mati Dan Ibu Ingin Anaknya Sakit

saat itu aku tidak tega membangunkan teman-temanku, jadi aku pergi ke kamar mandi sendirian, setelah keluar dari kamar mandi aku kaget karena ada sesosok hitam besar tengah berdiri di hadapanku, aku takut, aku menundukkan kepalaku sambil berkata dalam hati,


itu siapa?”
“Kenapa besar sekali?”

Kemudian aku memberanikan diri untuk melewatinya dengan tetap menundukkan kepala, aku tak berani menatap wajahnya
Saat tiba di kamar, aku langsung melaksanakan sholat tahajud, pintu kamar aku biarkan terbuka,


otomatis aku bisa melihat ruang tengah dimana para lelaki tidur, di tengah aku sedang sholat, lagi-lagi sosok hitam tinggi besar itu muncul dan berulang kali lewat di depanku, bahkan sosok itu sempat terdiam dan melihat ke arahku, aku tidak berani melihatnya,


yang ada di pikiranku saat itu hanya ingin segera menyelesaikan shalat dan cepat-cepat menutup pintu kamar lalu kembali tidur.

Keesokan harinya aku tidak menceritakan apapun ke teman-temanku, karena aku tidak ingin membuat mereka takut.


Beberapa hari kemudian kami masih melakukan aktivitas seperti biasa, desa ini sepi sekali ketika sudah maghrib, jarang terlihat anak-anak seumuran kami kecuali anak-anak kecil yang mengaji, itupun sampai isya’ kemudian mereka pulang kerumah masing-masing.


Di hari setalah aku mengalami kejadian itu, sudah tidak pernah terjadi lagi hal aneh, kami banyak melakukan diskusi mengenai proker kami dan aktivitas yang kami jalani, seperti diskusi pada umumnya akan selalu ada anggota yang tidak satu tujuan,


banyak perbedaan pendapat yang kadang sampai menimbulkan cekcok sana sini.

Keesokan harinya kebetulan jadwal kami sedikit jadi kami bisa pulang lebih awal, kami pun memutuskan untuk jalan-jalan ke curug demi menikmati suasana di desa ini,


kami semua pergi bersama-sama dengan jalan kaki, jaraknya memang lumayan jauh apalagi saat itu lagi gerimis, di perjalanan Meli tidak bisa diam, dia selalu berbicara tanpa henti, kami pun akhirnya sampai di curug, kami cukup lama menikmati pemandangan disana,


kemudian kami kembali ke pos namun di tengah perjalanan hujan turun, kamu pun meneduh, setelah hujan reda kami pun meneruskan perjalanan dan sampai di pos pada sore hari. Malam pun tiba, seperti biasa kami makan Bersama sebelum beristirahat,


malam pun semakin larut ketika pukul 11 malam aku, Mala terbangun karena mendengar jeritan Meli yang sedang kesakitan sambil memegangi telinganya, bahkan dia sampai meminta pulang, aku dan Mala bingung dan akupun segera menghubungi orang tua Meli guna mengabarkan kondisi anaknya


“Aaaaaarghhh Aaaaaarghhh sakiiiitt” rintih Meli.
aku dan Mala sempat berpikir apakah Meli jadi seperti ini karena dia tidak bisa menjaga sikap saat di curug tadi sore? kami pun masih berusaha menenangkan Meli.


Keesokan harinya Meli sudah tidak mengeluh kesakitan tapi anehnya dia tidak mau menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan, dia memilih diam dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya, entahlah apa yang ada dalam pikirannya.


Hari itu seperti biasa kami membantu mengajar di SMP, kemudian Mala dan Meli melanjutkan melihat proses pembuatan gula aren, sedangkan aku memutuskan untuk langsung pulang ke pos, sendirian, kupikir di pos ada teman-teman yang lain ternyata tidak,

Baca Juga  Cerita Horor: Tiang Kembar - Part 2

karena tadi pagi aku belum sarapan jadi aku langsung meuju dapur, saat aku sedang makan di dapur tiba-tiba aku mendengar suara motor seperti sedang di masukkan ke dalam rumah, aku pikir itu suara motor si Rozak, akupun langsung berteriak dari dapur untuk menyuruhnya makan,


“Rozaaakkk sini makan duluuu” pekik ku dari dapur.

tapi anehnya tak ada jawaban apapun dari depan, sunyi, akupun penasaran dan berjalan ke depan, saat kulihat ternyata pintu rumah masih tertutup rapat dan tidak ada motor di dalam rumah, lalu siapa tadi?


Sekilas aku seperti melihat ada seseorang di kamar laki-laki, tapi aku tak ambil pusing dan akupun melanjutkan makan di dapur, tapi aku merasa seperti ada yang memerhatikanku dari jauh, perasaanku pun mulai tidak enak akupun buru-buru menyelesaikan makan dan segera keluar


dari rumah, karena aku buru-buru aku sampai tidak melihat Nita yang baru datang sampai akupun menabraknya, Mei da Bela juga baru sampai pos saat itu, mereka pun segera memburuku dengan pertanyaan

“Kamu kenapa heyy kok lari-larian kayak orang panik gitu, ada apa?” tukas Nita


iya kamu kenapa deh kok kayak gugup gitu, abis lihat setan?” imbuh Mei

tapi saat itu aku hanya bisa diam dan menggelengkan kepala, karena aku tidak ingin membuat mereka takut selama menjalankan KKN disini


besoknya kami berkunjung ke pos B tentunya setelah menyelesaikan semua urusan kami di desa, cukup lama kami berkunjung ke pos B hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 17.55, kami pun bergegas pulang karena khawatir kemalaman di jalan,


kami pun segera berpamitan. Di perjalanan ketika kami mulai memasuki desa tempat kami tinggal, jujur aku melamun saat itu dan tidak mendengarkan apapun yang dikatakan Meli kepadaku, hingga sampai kami melewati jalanan yang menanjak dan di kelilingi oleh pohon-pohon besar,


akupun menoleh ke sebelah kiri dan tersentak karena melihat sesuatu, refleks aku menyuruh Meli melajukan motornya lebih cepat, aku bingung dan takut karena tidak percaya dengan apa yang aku lihat berusan,


aku melihat sosok perempuan berbaju putih, berambut panjang sedang berdiri di antara pepohonan itu sambil menyeringai menatapku, tapi lagi-lagi aku memilih diam dan tidak menceritakan apapun kepada teman-temanku.


Entah kenapa beberapa hari setelah itu Nita, Bela, dan Mei selalu memintaku untuk tidak mematikan semua lampu di pos ketika malam datang, kami pun menurutinya,


malam itu Abdul tidak bisa tidur dan berkali-kali menelepon ke hp ku, tapi aku tidak mengangkat teleponnya karena jaringan disana sangat buruk, sulit sekali mendapatkan sinyal kecuali di tempat tertentu,


saat subuh tiba Abdul bercerita kepada kami semua kalau dia melihat pintu ruang tengah bergerak sendiri seperti ada yang memaksa untuk masuk, dan dia juga mendengar suara deru motor seperti sedang di masukkan ke dalam rumah, ditambah lagi dengan suara anjing seperti sedang marah


saat itu dia mencoba membangunkan Indra dan Rozak, akan tetapi tidak ada dari mereka yang terbangun sampai akhirnya dia mencoba meneleponku, dia pun juga mengaku tidak bisa tidur hingga pagi tiba, kami semua sontak kaget dengan apa yang di ceritakan Abdul,

Baca Juga  Cerita Horor: Hal-Hal Misterius Di Istana Kepresidenan

tapi kami berusaha berfikir positif karena program KKN kami di desa itu hampir selesai.

Tiba dimana hari terakhir kami melaksanakan proker kami, sebelum kami mengakhirinya kami berkumpul di depan pos hingga kami semua menceritakan kejadian aneh yang kami alami selama KKN


di pos itu, aku kaget, aku pikir hanya aku yang di ganggu ternyata tidak, hampir dari kami semua di ganggu oleh penunggu rumah itu, seperti saat Aku dan Abdul yang mendengar suara deru motor masuk rumah di malam hari, ternyata Bela dan suaminya pun mengalaminya


saat dia baru sampai di pos, dia juga melihat ada Aisyah yang sedang memasak di dapur padahal jelas-jelas Aisyah sedang tidak di pos hari itu, itulah alasan kenapa dia memintaku untuk tidak mematikan lampu ketika malam tiba,


dan lebih kagetnya lagi setiap tamu yang mampir ke pos selalu melihat sosok tinngi besar hitam berada di belakang kamar laki-laki, kami semua tahu rumah ini kosong sejak ditinggal oleh pemiliknya, namun semua barang-barangnya masih tersimpan rapi di dalam rumah.


Kami pun bersyukur masih bisa melewati ini semua sampai program KKN kami selesai, entah apa dan siapa yang mendiami rumah itu selama kosong yang jelas makhluk seperti itu memang benar adanya dan mereka hidup berdampingan dengan kita setiap hari.


Oke guys udah selesai ya ceritanya, terimakasih sudah berkenan mampir membaca tulisanku ini, mohon maaf jika tulisannya kurang enak dibaca atau mungkin bagi kalian gaada serem-seremnya tapi inilah yg di alami narasumber selama KKN di desa A, wassalamu’alaikum 🙂


ohiya hampir lupa, bagi yg pengen baca thread horor yg lainnya bisa cek disini yak, atau mungkin ada yg mau share pengalaman horornya buat dijadikan thread bisa langsung dm aku xixixi

 


sekali lagi saya tegaskan ya buat para pembaca thread ini, ceritanya asli ada narasumbernya namun beliau tidak mau di tag, saya hanya menceritakan kembali dengan bahasa yg lebih mudah dipahami, mau percaya atau tidak itu bukan urusan saya, tolong tinggalkan komen yang baik?


ini juga pernah KKN di tempat yg sama, namun beda univ dan mengalami hal serupa, please ya yg gapercaya horor atau semacamnya gausah hate comment, kalo gasuka ya skip aja, gampang kan???

@Miptul loh ini dimana?
tempatnya sama kek tempat KKN ku…



— QRT https://twitter.com/annntimo/status/1539744816912773122?t=4lyz9tXgTgXTikumLkK6Ww&s=19

Ini juga ada thread KKN yg lain, jadilah pembaca yang baik, jadilah pembaca yg bijak, kalau ga sesuai sama seleramu, yaudah gausah dibaca!!!!??

Pengalaman mistis KKN seorang mahasiswi yang mempunyai keistimewaan untuk merasakan, melihat, hingga berinteraksi dengan yang tak kasat mata.

“Nyata Yang Tak Kasat Mata.”
A Thread!



— QRT https://twitter.com/thismeim/status/1479071547755098112?t=53ayion8ha4L052jlKNfqg&s=19

“jangan lupa follow kalo mau baca thread selanjutnya”

baca doang kagak follow ih sedih akutu??

This Post Has One Comment

  1. H

    Rigһt away I am ready to do my breakfast, afterѡard having my breakfast
    coming yet again to read more news.

Leave a Reply